Denpasar (Antara Bali) - Pengusaha aneka kerajinan buatan perajin dan seniman Bali, mengaku sejak lama menggarap pasar ASEAN, hanya saja sekarang harus lebih meningkatkan kemampuan diri agar lebih banyak meraih devisa dari perdagangan ekspor.

"Aneka barang kerajinan Bali sudah sejak lama memasuki pasar ASEAN, terutama ke Singapura, Thailand, Malaysia, bahkan sekarang hingga ke Vietnam," kata eksportir aneka barang kerajinan Bali, Made Sukanta, di Denpasar Jumat.

Ia mengatakan dalam memanfaatkan pangsa pasar di kawasan ASEAN sebagaimana gencar didengungkan belakangan ini, Vietnam yang gencar berpromosi pariwisata untuk menarik turis asing ke negeri itu dapat dimanfaatkan sebagai pangsa pasar aneka kerajinan Bali.

"Negara di kawasan ASEAN masing-masing memiliki kelebihan yang merupakan magnet bagi para turis asing yang ingin mengetahui lokasi wisata seperti pantai Phuket, Pattaya di Thailand yang sudah terkenal dengan kawasan pegunungan Chiang Mai," katanya.

Aneka kerajinan Bali yang banyak diperdagangkan di Singapura, Hong Kong, Thailand diharapkan juga bisa ke Negara ASEAN lainnya seperti Vietnam, ujar pengusaha berusia muda itu menggambarkan perdagangan ekspor Bali selama ini.

Ia mengatakan aneka barang hasil industri kecil dan kerajinan Bali yang memenuhi permintaan pasar luar negeri antara berupa perabotan rumah tangga berbahan baku kayu dengan desain yang disesuaikan permintaan pasar internasional dan harga terjangkau. Perhiasan berupa anting-anting, bros, bingkai kaca, tempat tisu yang dibuat dari kayu juga banyak dikapalkan ke sejumlah negara di kawasan ASEAN, tentu semuanya dijual kembali kepada turis asing yang berlibur di sana. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015