Denpasar (Antara Bali) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Bali menyalurkan empat ton beras yang digelontorkan dalam operasi pasar di Denpasar guna menekan melonjaknya harga beras.

"Operasi pasar kali ini menggunakan cadangan beras pemerintah," kata Kepala Bulog Provinsi Bali, I Wayan Budita ditemui saat menggelar operasi pasar di Pasar Kereneng, Denpasar, Jumat.

Di Denpasar sendiri operasi pasar digelar di Pasar Kereneng dan Pasar Badung masing-masing digelontorkan dua ton beras.

Beras dengan kualitas medium itu dijual dengan harga Rp7.500 per kilogram atau lebih murah Rp3.500 dari harga beras saat ini yang mencapai Rp11.000 per kilogram.

Budita lebih lanjut menjelaskan bahwa cadangan beras pemerintah yang salah satunya digunakan dalam rangka operasi pasar tersebut untuk masing-masing kabupaten/kota di Bali mendapatkan 100 ton per tahun.

"Sedangkan untuk provinsi dijatah 200 ton per tahun," ucapnya.

Itu artinya per tahunnya alokasi cadangan beras pemerintah untuk operasi pasar dan keadaan darurat seperti bencana di Bali mencapai 1.100 ton per tahun.

Sementara itu Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Bali, I Ketut Sudikerta menjelaskan bahwa operasi pasar tersebut tak hanya digelar di Denpasar melainka pula di sejumlah pasar di sembilan kabupaten/kota di Pulau Dewata.

"Hari ini juga melalui TPID kabupaten/kota melakukan operasi untuk kenaikan harga beras," ucapnya.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan TPID kabupaten/kota untuk meminta beras untuk operasi pasar yang rencananya digelar hingga harga beras kembali stabil.

"Operasi pasar tidak hanya di sini (Denpasar) tetapi keliling hingga harga beras turun," ujar Sudikerta. (ADT)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015