Denpasar (Antara Bali) - Nilai impor berbagai jenis mesin dan komponen alat produksi dari Bali mencapai 10,64 juta dolar AS selama Januari 2015 atau naik 40,89 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 7,55 juta dolar AS.

"Jika nilai impor itu dibandingkan dengan bulan Desember 2014, maka mengalami penurunan 40,74 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Rabu.

Bali mengimpor mesin-mesin dan aneka jenis barang produksi untuk diolah lebih lanjut menjadi barang dan aneka jenis cendera mata lainnya yang siap diekspor ke pasaran luar negeri.

Panasunan Siregar menambahkan bahwa impor alat produksi itu dinilai jauh lebih baik dibandingkan mendatangkan bahan makanan atau minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Impor berupa alat produksi (peralatan listrik) dan alat produksi lainnya akan memberikan dampak positif dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan perolehan devisa yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Komponen impor itu antara lain mesin-mesin (mekanik) untuk proses produksi sebesar 50,81 persen, menyusul peralatan listrik 9,93 persen serta produk garam, belerang. kapur 6,36 persen. Selain itu produk berbagai barang logam dasar 5,17 persen dan produk perangkat optik 3,26 persen. Aneka jenis produk luar negeri itu didatangkan dari Finlandia yang mencapai 35,78 persen, menyusul Tiongkok 23,78 persen, Amerika Serikat 6,37 persen, Vietnam 6,37 persen dan Australia 5,22 persen. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015