Bogor (Antara Bali) - Pemerintah Australia telah menyatakan muak atas ketetapan eksekusi mati anggota Bali Nine, dalam waktu dekat ini. Mereka mengancam akan memboikot pariwisata Indonesia, dengan Bali sebagai tujuan paling ngetop bagi mereka.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, melontarkan tanggapannya, "Sebaiknya tidak bilang tidak khawatir karena mereka nanti akan (cenderung) membuktikannya, praktiknya anak-anak akan bermain dengan gembira, bisa dilihat dari angkanya meskipun orangtuanya sedang ngambek. Tidak ada pengaruhnya."

"Pariwisata itu basisnya people to people bukan government to government sehingga diharapkan ketika orang tua berantem anaknya masih main bersama, ini diharapkan seperti itu juga," kata Yahya setelah menghadiri Rapat Terbatas bidang Pariwisata, di Istana Bogor, Senin.

Oleh karena itu, ia berharap hubungan people to people termasuk hubungan sosial budaya antara rakyat Indonesia dengan rakyat Australia tetap terjalin baik.

Sejauh ini, pihaknya memantau belum ada pengaruh yang berarti terkait ancaman yang dilayangkan Pemerintah Australia tersebut. Meskipun begitu Yahya menyatakan berhati-hati untuk berkomentar karena khawatir memperkeruh keadaan.Hubungan Indonesia dengan Australia hampir selalu dalam keadaan "pasang dan surut" dilatari berbagai isu dan kepentingan nasional ataupun regional. 

Kehadiran turis Australia --terutama di Bali-- sangat signifikan. Dari keseluruhan 9,4 juta turis mancanegara ke Indonesia, Australia menyumbang 1,2 juta jiwa. "Tidak akan ada koreksi target, karena secara statistik tidak turun, tidak ada pengaruhnya. Tapi ini bukan berarti menantang ya," kata Yahya. (WDY)

Pewarta: Oleh Hanni Soepardi

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015