Denpasar (Antara Bali) - Pelaksana tugas Ketua DPD I Golkar Bali versi Agung Laksono yakni Gede Sumarjaya Linggih mengaku siap untuk islah terkait dualisme kepemimpinan partai berlambang pohon beringin itu di Pulau Dewata.
"Saya akan mencoba, untuk di Bali juga islah," kata politisi yang akrab disapa Demer itu saat ditemui di Bank Indonesia Provinsi Bali di Denpasar, Kamis.
Demer menyatakan bahwa islah itu diharapkan terjadi sebelum Februari 2015, dan sudah tercapai satu visi bagi partai berwarna kuning itu di Pulau Dewata, sehingga tidak ada dualisme di daerah.
Apalagi menjelang pemilihan kepala daerah secara serentak yang dijadwalkan digelar akhir 2015.
Sedangkan tahapan pelaksanaan pilkada serentak di lima kabupaten/kota itu sudah mulai dilaksanakan sekitar akhir Februari.
Anggota DPR RI itu menyatakan bahwa pihaknya sudah diingatkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali bahwa apabila masih terjadi dualisme kepemimpinan maka dikhawatirkan mengganggu tahapan pilkada.
Jika islah tersebut terjadi, maka hal itu diharapkan menurunkan tensi yang memanas di antara para elite Partai Golkar di Pulau Dewata.
Sebelumnya usai Musyawarah Nasional Golkar versi Agung Laksono di Ancol, Jakarta, beberapa waktu lalu kubu Agung Laksono menunjuk I Gede Sumarjaya Linggih sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD I Golkar Bali.
Penunjukan Demer itu tertuang dalam Surat Keputusan DPP Golkar Nomor 009/DPP/Golkar/I/2015 yang ditandatangani Ketua umum DPP Golkar Agung Laksono dan Sekretaris Zainudin Amali.
Namun pengangkatan Demer tersebut mendapat tentangan keras dari seluruh DPD II partai Golkar di Bali kubu Aburizal Bakrie termasuk sebelumnya juga muncul nama-nama kader di struktur pengurus DPD II kabupaten/kota versi Agung Laksono. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Saya akan mencoba, untuk di Bali juga islah," kata politisi yang akrab disapa Demer itu saat ditemui di Bank Indonesia Provinsi Bali di Denpasar, Kamis.
Demer menyatakan bahwa islah itu diharapkan terjadi sebelum Februari 2015, dan sudah tercapai satu visi bagi partai berwarna kuning itu di Pulau Dewata, sehingga tidak ada dualisme di daerah.
Apalagi menjelang pemilihan kepala daerah secara serentak yang dijadwalkan digelar akhir 2015.
Sedangkan tahapan pelaksanaan pilkada serentak di lima kabupaten/kota itu sudah mulai dilaksanakan sekitar akhir Februari.
Anggota DPR RI itu menyatakan bahwa pihaknya sudah diingatkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali bahwa apabila masih terjadi dualisme kepemimpinan maka dikhawatirkan mengganggu tahapan pilkada.
Jika islah tersebut terjadi, maka hal itu diharapkan menurunkan tensi yang memanas di antara para elite Partai Golkar di Pulau Dewata.
Sebelumnya usai Musyawarah Nasional Golkar versi Agung Laksono di Ancol, Jakarta, beberapa waktu lalu kubu Agung Laksono menunjuk I Gede Sumarjaya Linggih sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD I Golkar Bali.
Penunjukan Demer itu tertuang dalam Surat Keputusan DPP Golkar Nomor 009/DPP/Golkar/I/2015 yang ditandatangani Ketua umum DPP Golkar Agung Laksono dan Sekretaris Zainudin Amali.
Namun pengangkatan Demer tersebut mendapat tentangan keras dari seluruh DPD II partai Golkar di Bali kubu Aburizal Bakrie termasuk sebelumnya juga muncul nama-nama kader di struktur pengurus DPD II kabupaten/kota versi Agung Laksono. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015