Denpasar (Antara Bali) - Ketua DPD Golkar Bali versi Aburizal Bakrie, I Ketut Sudikerta menampik adanya permasalahan dengan Pelaksana Tugas Ketua DPD Golkar Bali Kubu Agung Laksono, Gde Sumarjaya Linggih terkait dualisme kepemimpinan partai tersebut.
"Saya tidak ada apa-apa, tidak ada masalah dengan Sumarjaya Linggih (Demer)," katanya ditemui usai membuka Musyawarah Kadin Bali di Denpasar, Jumat.
Mantan Wakil Bupati Badung itu menyebutkan bahwa adanya kabar permasalahan di antara keduanya dicetuskan oleh media. "Yang mengadakan wacana itu kan dari pers, saya tidak ada," ucapnya.
Ia meminta pihak-pihak lain untuk tidak menggunakan keadaan tersebut untuk dijadikan kesempatan untuk merusak hubungan baiknya dengan Demer, yang juga merupakan Ketua Kadin Bali 2010-2015 sekaligus anggota DPR RI itu.
"Tolong jangan diadudomba seperti itu, mari kita beradu dan bekerja untuk Bali," tegasnya.
Pertemuan Sudikerta dalam kapasitasnya selaku Wakil Gubernur Bali saat membuka Musyawarah Kadin Bali dengan Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer, merupakan pertemuan pertama kali di hadapan publik setelah mencuatnya permasalahan dualisme kepemimpinan di partai berlambang pohon beringin itu.
Keduanya bahkan berjalan beriringan memasuki gedung Ballroom di Hotel Aston Denpasar tempat berlangsungnya musyawarah dan bersalaman di depan panggung saat Sudikerta membuka seremoni musyawarah itu.
Pemandangan itupun menjadi perhatian sejumlah pihak terutama kalangan pengusaha yang tergabung di dalam Kadin Bali.
Meski demikian, bola panas dualisme partai tersebut saat ini tengah memanas di tengah penantian kedua kubu menunggu hasil Pengadilan Tata Usaha Negara pada 18 Mei 2015.
Kedua kubu mengklaim merupakan partai yang memiliki struktur kepengurusan yang sah baik berdasarkan Munas di Nusa Dua Bali versi Aburizal Bakrie dan Munas di Ancol, Jakarta versi Agung Laksono. (WDY)