Negara (Antara Bali) - Kawasan inti minapolitan di Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana, rawan kecelakaan akibat tumpahan air bercampur minyak ikan dari truk yang mengangkutnya.
"Baru sampai jam tujuh pagi tadi, sudah dua orang pengendara sepeda motor jatuh di jalan depan rumah saya. Kalau seharian bisa lima sampai enam orang yang kecelakaan," kata Wati, salah seorang warga Desa Pengambengan, Selasa.
Menurutnya, tumpahan air bercampur minyak ikan yang membuat jalan licin, berasal dari truk yang hilir mudik dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) menuju sejumlah pabrik.
Pantauan di lapangan, jalan di belakang PPN Pengambengan kondisinya paling licin, karena tidak ada jalur alternatif menuju pabrik sisi barat.
Sementara untuk jalan yang mengarah ke timur PPN, kondisinya relatif aman, karena ada jalur alternatif di wilayah tersebut hingga ke pabrik.
Hendra, warga lainnya mengatakan, dulu truk-truk pengangkut ikan pernah memasang terpal sebagai alas di bagian baknya, sehingga air dan minyak tidak menetes di jalanan.
"Tapi musim ikan sekaran, entah kenapa tidak ada truk yang memasang terpal. Dengan dialasi terpal, bisa mengurangi air bercampur minyak menetes di jalan, sehingga tidak licin seperti ini," katanya.
Ia mengungkapkan, korban kecelakaan yang rata-rata dari pengendara sepeda motor, terjadi setiap hari di jalan yang licin tersebut.
"Kemarin ada ibu dengan membonceng dua anaknya jatuh. Satu anak terpelanting hingga masuk got," ujarnya.
Warga di sepanjang jalan yang licin berharap, aparat terkait untuk mengumpulkan pemilik truk angkutan ikan, dan meminta mereka untuk memasang terpal di baknya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Baru sampai jam tujuh pagi tadi, sudah dua orang pengendara sepeda motor jatuh di jalan depan rumah saya. Kalau seharian bisa lima sampai enam orang yang kecelakaan," kata Wati, salah seorang warga Desa Pengambengan, Selasa.
Menurutnya, tumpahan air bercampur minyak ikan yang membuat jalan licin, berasal dari truk yang hilir mudik dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) menuju sejumlah pabrik.
Pantauan di lapangan, jalan di belakang PPN Pengambengan kondisinya paling licin, karena tidak ada jalur alternatif menuju pabrik sisi barat.
Sementara untuk jalan yang mengarah ke timur PPN, kondisinya relatif aman, karena ada jalur alternatif di wilayah tersebut hingga ke pabrik.
Hendra, warga lainnya mengatakan, dulu truk-truk pengangkut ikan pernah memasang terpal sebagai alas di bagian baknya, sehingga air dan minyak tidak menetes di jalanan.
"Tapi musim ikan sekaran, entah kenapa tidak ada truk yang memasang terpal. Dengan dialasi terpal, bisa mengurangi air bercampur minyak menetes di jalan, sehingga tidak licin seperti ini," katanya.
Ia mengungkapkan, korban kecelakaan yang rata-rata dari pengendara sepeda motor, terjadi setiap hari di jalan yang licin tersebut.
"Kemarin ada ibu dengan membonceng dua anaknya jatuh. Satu anak terpelanting hingga masuk got," ujarnya.
Warga di sepanjang jalan yang licin berharap, aparat terkait untuk mengumpulkan pemilik truk angkutan ikan, dan meminta mereka untuk memasang terpal di baknya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014