Gianyar (Antara Bali) - Komite Nasional Penyelamatan Asset Negara (Komnaspan) Kabupaten Gianyar, Bali mempertanyakan pemasangan spanduk yang menolak reklamasi di Teluk Benoa, Kabupaten Badung yang dilakukan Sekeha Teruna-Teruni (STT) yang tersebar di jalan-jalan.

"Kami tidak berpihak pada pro reklamasi atau tidak tetapi yang kami prihatinkan sekarang kan sedang ngetren semua mengatasnamakan masyarakat, padahal itu belum tentu kebenarannya," kata Ketua Komnaspan Kabupaten Gianyar, Pande Mangku Rata, Kamis.

Ia mengatakan, kini banyak baliho STT menolak reklamasi yang semuanya hampir mirip, sangat disayangkan kalau ada rekayasa dibalik pemasangan baliho tersebut.

"Kami khawatirkan kalau masyarakat Bali saat ini sangat mudah diprovokasi, apalagi ada penilaian kalau masyarakat Bali mulai pragmatis," ujarnya.

Pande Mangku Rata menjelaskan, pragmatis yang dimaksud adalah semua ujung-ujungnya berorientasi pada uang.

"Kesan ada orang dibayar untuk menjadi provokatif pasti akan sukses di Bali, apalagi bisa bekerja sama dengan media menjadi salah satu pemicu munculnya isu provokatif," katanya.

Menurutnya jika memang benar kalau pemasangan Baliho itu merupakan skenario maka ada indikasi kalau desa adat telah rapuh akibat ada provokator masuk desa.

"Untuk itu perlu dipertanyakan kebenarannya," jelasnya.  (WDY)

Pewarta: Oleh Putu Arthayasa

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014