Denpasar (Antara Bali) - Dua dari 15 jenis usaha industri mikro dan kecil (IMK) di Bali memberikan kontribusi utama dengan menyumbang pertumbuhan positif di atas lima persen pada triwulan II-2014.

"Ke dua jenis usaha itu terdiri atas industri pengolahan lainnya dengan kode KBLI 32 yang tumbuh sebesar 9,88 persen dan industri minuman dengan kode KBLI 11 sebesar 15,48 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan, industri pengolahan lainnya itu meliputi pembuatan gelang, cincin, bros dari bahan emas dan perak, serta kerajinan dari bahan tumbuh-tumbuhan dengan sentra produksi berada di wilayah Kabupaten Gianyar.

Industri minuman yang tumbuh signifikan sebesar 15,48 persen, antara lain berupa pembuatan minuman arak (tuak) dan air minuman isi ulang dengan sentra produksi wilayah Kabupaten Karangasem.

Panasunan Siregar menambahkan, sebaliknya terdapat empat jenis industri yang mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) di atas lima persen yang meliputi industri logam, bukan mesin dan peralatannya yang tumbuh negatif sebesar 9,28 persen.

Selain itu industri percetakan dan reproduksi media rekaman seperti percetakan kertas undangan, blangko yang kontraksi 7,19 persen. Demikian juga industri kertas dan barang dari kertas antara lain berupa pembuatan album foto tumbuh negatif 5,64 persen serta industri tekstil tumbuh negatif 5,40 persen.

Ia menambahkan, jika dicermati secara periode tahunan (y-on-y) sebagian besar pertumbuhan produksi bernilai positif, kecuali ada enam jenis industri yang berkontruksi negatif.

Ke enam jenis industri itu meliputi reparasi pemasangan mesin, industri kulit, pembuatan alas kaki, reproduksi media rekaman, industri minuman dan industri barang galian.

Pertumbuhan IMK Bali berada di bawah pertumbuhan rata-rata nasional sebesar 6,17 persen pada triwulan II-2014, sehingga mengalami pertumbuhan negatif (kontraksi) minus 2,53 persen jika dibandingkan triwulan I-2014.

Pengembangan IMK mempunyai peran strategis dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah Bali, ujar Panasunan Siregar. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014