Denpasar (Antara Bali) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur meningkatkan pengawasan terhadap upaya penyelundupan narkotika selama libur panjang Lebaran.
"Kami tidak pandang sepi atau ramai, kalau libur panjang seperti ini kami tetap siaga," kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur Rahmat Subagyo di Denpasar, Kamis.
Pihaknya telah membentuk tim khusus yang terdiri dari petugas Bea dan Cukai Bandar Udara Internasional Ngurah Rai untuk mengawasi pergerakan penumpang yang baru tiba di Pulau Bali.
"Kami telah memiliki tim khusus untuk mengawasi para penumpang yang baru tiba," ucapnya.
Selain mengawasi gerak-gerik penumpang dan barang bawaan penumpang, pihaknya juga melakukan antisipasi dengan mengikuti jadwal penerbangan, penambahan dan penerbangan yang tak terjadwal.
"Kami harus mengikuti perubahan jadwal dan penambahan penerbangan termasuk jadwal rutin dan reguler," ucap Rahmat.
Pulau Dewata menjadi salah satu sasaran para sindikat peredaran gelap barang haram itu mengingat Bali menjadi daerah tujuan wisata Internasional.
Selama tahun 2013, Bea dan Cukai Bandara Ngurah Rai berhasil menangkap 11 orang penyelundup narkotika yang sebagian besar pelaku merupakan warga negara asing.
Jumlah narkoba yang sebagian besar merupakan sabu-sabu , heroin dan hasis itu seberat 10,45 kilogram.
Para pelaku itu yang ditangkap meningkat jika dibandingkan tahun 2012 dengan jumlah pelaku yang ditangkap sebanyak delapan orang dengan total barang bukti mencapai 10,87 kilogram. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami tidak pandang sepi atau ramai, kalau libur panjang seperti ini kami tetap siaga," kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur Rahmat Subagyo di Denpasar, Kamis.
Pihaknya telah membentuk tim khusus yang terdiri dari petugas Bea dan Cukai Bandar Udara Internasional Ngurah Rai untuk mengawasi pergerakan penumpang yang baru tiba di Pulau Bali.
"Kami telah memiliki tim khusus untuk mengawasi para penumpang yang baru tiba," ucapnya.
Selain mengawasi gerak-gerik penumpang dan barang bawaan penumpang, pihaknya juga melakukan antisipasi dengan mengikuti jadwal penerbangan, penambahan dan penerbangan yang tak terjadwal.
"Kami harus mengikuti perubahan jadwal dan penambahan penerbangan termasuk jadwal rutin dan reguler," ucap Rahmat.
Pulau Dewata menjadi salah satu sasaran para sindikat peredaran gelap barang haram itu mengingat Bali menjadi daerah tujuan wisata Internasional.
Selama tahun 2013, Bea dan Cukai Bandara Ngurah Rai berhasil menangkap 11 orang penyelundup narkotika yang sebagian besar pelaku merupakan warga negara asing.
Jumlah narkoba yang sebagian besar merupakan sabu-sabu , heroin dan hasis itu seberat 10,45 kilogram.
Para pelaku itu yang ditangkap meningkat jika dibandingkan tahun 2012 dengan jumlah pelaku yang ditangkap sebanyak delapan orang dengan total barang bukti mencapai 10,87 kilogram. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014