Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak masyarakatnya untuk bersama-sama mencegah penularan penyakit HIV/AIDS dengan cara mengetahui informasinya dengan benar dan melakukan tes pemeriksaan diri secara dini.

"Mari upayakan langkah nyata secara dini agar semua masyarakat Bali terselamatkan dari HIV/AIDS," katanya saat menyampaikan sambutan pada acara Malam Renungan AIDS Nasional di depan Monumen Bajra Sandhi, Denpasar, Minggu petang.

Menurut dia, jika masyarakat mengetahui informasi HIV/AIDS secara benar dan mengikuti tes lebih awal, maka akan mendapatkan penanganan dengan lebih cepat. "AIDS itu bisa diobati dengan melakukan tes dini dan patuh minum obat seumur hidup," ucapnya.

Berdasarkan data kumulatif Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dari 1987 hingga April 2014, kasus HIV/AIDS yang terlaporkan sebanyak 9.191 kasus.

Terjadi peningkatan jumlah kasus, tambah Pastika, kemungkinan disebabkan berkembangnya kasus baru dan proses penggalian gunung es yang dilakukan komponen penggiat HIV/AIDS di Bali.

"Selain itu juga dipantau secara maksimal oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan kabupaten/kota serta semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait melalui berbagai langkah," ujarnya.

Ia mengatakan, HIV/AIDS bisa dicegah setidaknya melalui lima langkah yakni tidak melakukan hubungan seksual, setia dengan satu pasangan, bagi mereka yang melakukan hubungan seks berisiko diwajibkan menggunakan kondom, tidak menggunakan narkoba suntik, dan mencari informasi yang benar tentang HIV/AIDS.

"Banyak yang sampai terkena itu kemungkinan karena mereka tidak tahu. Melalui malam renungan ini, marilah kita renungkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencegahnya dan juga mengenang mereka yang sudah meninggal karena HIV/AIDS," katanya.

Pastika mengemukakan, upaya pencegahan HIV/AIDS yang telah dilakukan pemerintah provinsi setempat sangat bervariasi. Diantaranya bekerja sama dengan Majelis Utama Desa Pakraman untuk meminimalisasi stigma maupun diskriminasi di masyarakat dengan menyosialisasikan pemulasaran jenazah bagi mereka yang meninggal akibat AIDS, membangkitkan program penyuluhan HIV/AIDS dengan membentuk Kader Desa Peduli AIDS (KDPA) di pelosok desa, serta mendorong SKPD untuk bersinergi melakukan pencegahan.

Pada Malam Renungan AIDS Nasional itu diisi pemutaran film dokumenter pesan dan harapan Gubernur serta Wagub Bali terhadap pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, esensi acara renungan yang disampaikan oleh Prof. Dr. Nyoman Mangku Karmaya, curahan hati dan harapan ODHA, menyalakan lilin bersama diiringi dengan lagu lilin-lilin kecil serta pembacaan puisi.

Tidak kalah menarik sosialisasi HIV/AIDS yang disampaikan lewat pementasan kesenian tradisional Bondres dan Kecak serta aksi teater yang dibawakan oleh kalangan siswa di Denpasar.

Acara itu juga dihadiri oleh Wagub Bali Ketut Sudikerta, Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, unsur SKPD Pemprov Bali, tokoh-tokoh LSM, perwakilan mahasiswa dan siswa di Kota Denpasar. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014