Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengatakan, Budaya Bali merupakan alat diplomasi dalam forum internasional sehingga diplomasi kebudayaan dalam forum-forum internasional terus dilakukan melalui pertemuan bilateral multilateral.
"Upaya diplomasi tersebut melibatkan seluruh pemangku kepentingan," kata Gubernur dalam sambutan tertulis dibacakan Kepala Dinas Kebudayaan setempat Ida Bagus Sedhawa pada pembukaan sarasehan, salah satu dari lima agenda Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-32 di Denpasar, Jumat.
Ia mengingatkan, pengembangan kebudayaan Bali menjadi prioritas dalam pelaksanaan pembangunan yang menyangkut berbagai aspek kehidupan.
Upaya itu dilakukan, bukan hanya semata-mata melalui pengiriman misi kesenian ke berbagai negara, namun juga mendatangkan tim-tim kesenian dari mancanegara.
"Dalam setiap pelaksanaan PKB selalu mengikutsertakan tim kesenian mancanegara yang jumlahnya setiap tahun berfluktuasi," ujar Gubernur Pastika.
Dalam PKB kali ini tercatat sembilan grup kesenian enam negara ikut memeriahkan PKB.
Jepang mengirim dua tim kesenian masing-masing grup "Wyahita" dan grup "Sidhamoyako" Tokyo, India dua kelompok kesenian dan Amerika Serikat dua kelompok kesenian.
Negara lainnya masing-masing Swedia, Kanada dan Perancis mengirim satu tim kesenian.
Sementara pada PKB ke-31 tahun 2009 tercatat 14 grup kesenian asing tampil pada aktivitas seni tahunan di Pulau Dewata.
Pada PKB 2008 tercatat 18 grup asing tampil dan tahun 2007 ada 12 grup asing antara lain Jepang, Amerika Serikat, Singapura, India, Korea Selatan, Thailand, Inggris dan Malaysia.
Kehadiran seniman asing maupun dari sejumlah daerah di Indonesia mampu menumbuhkan sikap moral masyarakat Bali, yakni membangkitkan gairah masyarakat setempat dalam bidang kesenian.
Selain itu menjalin hubungan kerja sama yang lebih baik dan menguntungkan kedua belah pihak, baik di masa sekarang maupun yang akan datang.
Gubernur Pastika berharap, di masa mendatang diplomasi kebudayaan, dalam arti kebudayaan hanya sebagai alat dapat dilakukan dengan lebih berfokus untuk mencapai tujuan pengembangan Kebudayaan Bali.
Sarasehan yang menampilkan empat pembicara dapat merumuskan kebijakan-kebijakan nyata dalam mewujudkan diplomasi kebudayaan, harap Gubernur Pastika.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Upaya diplomasi tersebut melibatkan seluruh pemangku kepentingan," kata Gubernur dalam sambutan tertulis dibacakan Kepala Dinas Kebudayaan setempat Ida Bagus Sedhawa pada pembukaan sarasehan, salah satu dari lima agenda Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-32 di Denpasar, Jumat.
Ia mengingatkan, pengembangan kebudayaan Bali menjadi prioritas dalam pelaksanaan pembangunan yang menyangkut berbagai aspek kehidupan.
Upaya itu dilakukan, bukan hanya semata-mata melalui pengiriman misi kesenian ke berbagai negara, namun juga mendatangkan tim-tim kesenian dari mancanegara.
"Dalam setiap pelaksanaan PKB selalu mengikutsertakan tim kesenian mancanegara yang jumlahnya setiap tahun berfluktuasi," ujar Gubernur Pastika.
Dalam PKB kali ini tercatat sembilan grup kesenian enam negara ikut memeriahkan PKB.
Jepang mengirim dua tim kesenian masing-masing grup "Wyahita" dan grup "Sidhamoyako" Tokyo, India dua kelompok kesenian dan Amerika Serikat dua kelompok kesenian.
Negara lainnya masing-masing Swedia, Kanada dan Perancis mengirim satu tim kesenian.
Sementara pada PKB ke-31 tahun 2009 tercatat 14 grup kesenian asing tampil pada aktivitas seni tahunan di Pulau Dewata.
Pada PKB 2008 tercatat 18 grup asing tampil dan tahun 2007 ada 12 grup asing antara lain Jepang, Amerika Serikat, Singapura, India, Korea Selatan, Thailand, Inggris dan Malaysia.
Kehadiran seniman asing maupun dari sejumlah daerah di Indonesia mampu menumbuhkan sikap moral masyarakat Bali, yakni membangkitkan gairah masyarakat setempat dalam bidang kesenian.
Selain itu menjalin hubungan kerja sama yang lebih baik dan menguntungkan kedua belah pihak, baik di masa sekarang maupun yang akan datang.
Gubernur Pastika berharap, di masa mendatang diplomasi kebudayaan, dalam arti kebudayaan hanya sebagai alat dapat dilakukan dengan lebih berfokus untuk mencapai tujuan pengembangan Kebudayaan Bali.
Sarasehan yang menampilkan empat pembicara dapat merumuskan kebijakan-kebijakan nyata dalam mewujudkan diplomasi kebudayaan, harap Gubernur Pastika.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010