Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap pada tahun politik ini masyarakatnya tetap menjaga keamanan dan kondusivitas wilayah karena pemilu merupakan peristiwa penting dalam suksesi kepemimpinan di Tanah Air.
"Tahun 2014 merupakan tahun politik yang menjadi momentum penting dalam kehidupan bernegara sehingga keamanan dan kondusivitas Bali harus tetap terjaga," katanya saat mengawali simakrama atau temu wicara bulanan dengan masyarakat, di Denpasar, Sabtu.
Ia mengingatkan bahwa masyarakat Bali punya kearifan lokal berupa semangat "menyama braya" atau persaudaraan yang bisa dijadikan kekuatan dalam menghadapi tahun politik tersebut.
Sementara itu terkait pelaksanaan simakrama, Pastika menegaskan kembali komitmennya untuk melaksanakan kegiatan ini secara berkelanjutan. Simakrama baginya merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. "Melalui kegiatan ini, kami terbuka menerima berbagai masukan baik berupa saran hingga kritik dari masyarakat," ujarnya.
Pada kesempatan itu, salah satu peserta, Wayan Suarjaya dari Denpasar menyampaikan apresiasi atas besarnya perhatian Pemprov Bali terhadap keberadaan desa pakraman (desa adat). Selain meningkatkan bantuan untuk desa pakraman, Gubernur bali juga memberi bantuan operasional kepada Mejelis Desa Pakraman.
"Baru kali ini ada Gubernur yang memperhatikan majelis desa pakraman dengan memberikan bantuan operasional dari tingkat majelis alit, madya hingga majelis utama," urainya.
Selain perhatian terhadap keberadaan lembaga tradisional, Suarjaya juga menilai sejumlah program unggulan Pemprov Bali seperti Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu), Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri), bedah rumah dan lainnya, manfaatnya telah dirasakan oleh masyarakat.
"Namun demikian, saya minta Pemprov Bali melakukan pembinaan administrasi pertanggungjawaban penggunaan anggaran agar tak ada yang tersangkut masalah hukum di kemudian hari," katanya.
Terkait dengan perhatian terhadap desa pakraman, Pastika menegaskan bahwa hal itu sudah menjadi kewajibannya. Keberadaan lembaga tradisional ini memang harus diperkuat karena merupakan benteng Bali dalam menghadapi dampak negatif era globalisasi. Hanya saja, ia kembali mengingatkan agar berbagai bantuan yang diberikan bisa digunakan dengan baik dan benar. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Tahun 2014 merupakan tahun politik yang menjadi momentum penting dalam kehidupan bernegara sehingga keamanan dan kondusivitas Bali harus tetap terjaga," katanya saat mengawali simakrama atau temu wicara bulanan dengan masyarakat, di Denpasar, Sabtu.
Ia mengingatkan bahwa masyarakat Bali punya kearifan lokal berupa semangat "menyama braya" atau persaudaraan yang bisa dijadikan kekuatan dalam menghadapi tahun politik tersebut.
Sementara itu terkait pelaksanaan simakrama, Pastika menegaskan kembali komitmennya untuk melaksanakan kegiatan ini secara berkelanjutan. Simakrama baginya merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. "Melalui kegiatan ini, kami terbuka menerima berbagai masukan baik berupa saran hingga kritik dari masyarakat," ujarnya.
Pada kesempatan itu, salah satu peserta, Wayan Suarjaya dari Denpasar menyampaikan apresiasi atas besarnya perhatian Pemprov Bali terhadap keberadaan desa pakraman (desa adat). Selain meningkatkan bantuan untuk desa pakraman, Gubernur bali juga memberi bantuan operasional kepada Mejelis Desa Pakraman.
"Baru kali ini ada Gubernur yang memperhatikan majelis desa pakraman dengan memberikan bantuan operasional dari tingkat majelis alit, madya hingga majelis utama," urainya.
Selain perhatian terhadap keberadaan lembaga tradisional, Suarjaya juga menilai sejumlah program unggulan Pemprov Bali seperti Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu), Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri), bedah rumah dan lainnya, manfaatnya telah dirasakan oleh masyarakat.
"Namun demikian, saya minta Pemprov Bali melakukan pembinaan administrasi pertanggungjawaban penggunaan anggaran agar tak ada yang tersangkut masalah hukum di kemudian hari," katanya.
Terkait dengan perhatian terhadap desa pakraman, Pastika menegaskan bahwa hal itu sudah menjadi kewajibannya. Keberadaan lembaga tradisional ini memang harus diperkuat karena merupakan benteng Bali dalam menghadapi dampak negatif era globalisasi. Hanya saja, ia kembali mengingatkan agar berbagai bantuan yang diberikan bisa digunakan dengan baik dan benar. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014