Denpasar (AntaraNews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan semakin banyak generasi muda di daerah itu yang bekerja di kapal pesiar dengan difasilitasi APBD provinsi setempat.
"Setiap tahun kita (Pemprov Bali-red) bantu 500 orang. Setiap anak memperoleh Rp25 juta, itu untuk biaya tiket, ngurus paspor, agar anak-anak kita tak sampai menggadaikan tanah," katanya saat 'simakrama' (temu wicara) dengan masyarakat di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, pekerjaan di kapal pesiar selama ini cukup menjamin kesejahteraan keluarga, sesuai dengan hasil kunjungannya ke sejumlah desa di Pulau Dewata.
"Setiap saya berkunjung ke desa dan melihat rumah yang lebih bagus dari yang lain, ternyata yang punya adalah keluarga yang anaknya kerja di kapal pesiar," ujarnya.
Hal tersebut, lanjut dia, menandakan bahwa pekerjaan di kapal pesiar menjadi salah satu alternatif untuk mengentaskan kemiskinan di Pulau Dewata.
Selain itu, Pastika pun sangat mengapresiasi semangat dan keberanian sejumlah generasi muda unjuk bicara dalam forum simakrama tersebut.
Menurutnya, keberanian bicara adalah modal untuk memenangkan persaingan dan menghadapi arus perubahan. "Kalau ingin didengar, kalian harus berani bicara. Jangan diam saja," ucap Pastika.
Dari 14 peserta "simakrama" yang berkesempatan menyampaikan aspirasi, enam diantaranya adalah kalangan muda.
Mereka adalah Nanda Cynthia Lestari, Pande Putu Agus Santosa, I Wayan Artaya, Agus Kevin Dwi Kusuma Putra, Dewa Guna Arsa dan I Gusti Ngurah Dibia.
Dalam kesempatan itu, Nanda Cynthia Lestari menyampaikan keprihatinan terhadap perkembangan mental generasi muda Bali. Dia mengamati, belakangan remaja Bali sedang mengalami degradasi moral.
"Remaja cowok lebih suka nongkrong sambil minum-minum. Sementara remaja cewek banyak yang tak sungkan lagi menggunakan pakaian minim untuk menarik lawan jenis," ujar perempuan yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa pada salah satu universitas di Surabaya ini.
Bila dibiarkan adanya pengaruh negatif dari "asing" itu, ia khawatir dengan masa depan generasi muda Bali. Untuk itu, Cynthia mengusulkan agar pemerintah merancang program khusus untuk mewadahi kreativitas para remaja.
Hal senada diutarakan Pande Putu Agus Santosa dan I Gusti Ngurah Dibia. Santosa mengusulkan Program Kreatifitas Pemuda Bali (PKPB). Program ini adalah sebuah upaya untuk mendorong keterlibatan kalangan generasi muda dalam pembangunan.
Tak hanya kalangan muda, simakrama kali ini juga dimanfaatkan oleh peserta lainnya untuk menyampaikan aspirasi. Wenten Ariawan menyampaikan selamat atas suksesnya pelaksanaan Pilkada 2018.
Berikutnya, ada Nyoman Mustika yang menginginkan agar pemerintah lebih memperhatikan penyandang disabilitas. (ed)