Denpasar (Antara Bali) - Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra meresmikan pusat layanan difabel yang diperuntukan kalangan tidak mampu yang berlokasi di Jalan Mataram, Kawasan Lapangan Lumintang, Denpasar.
"Namun, untuk beroperasi secara penuh belum bisa langsung, karena ada beberapa fasilitas yang belum rampung seperti kolam renang dan diperkirakan selesai pertengahan tahun," kata Wali Kota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Kamis.
Ia mengakui bahwa pendaftar sudah masuk sebagai calon anggota pusat layanan tersebut mencapai ratusan orang, namun sampai saat ini yang sudah diterima sekitar 85 orang.
"Untuk biaya belum kami perhitungkan dengan jelas, yang pasti tidak akan mahal karena ini diperuntukan untuk masyarakat yang tidak mampu," ujarnya.
Nantinya untuk biaya operasional, kata putra dari mantan Gubernur Bali Ida Bagus Mantra ini mengatakan hal tersebut akan diambil dari bantuan Kementerian Pendidikan dan juga APBD Kota Denpasar.
Lebih lanjut Rai Dharmawijaya Mantra menjelaskan, dari proses pelatihan yang diikuti oleh beberapa anak di pusat latihan tersebut dulu sebelum diperbaiki seperti sekarang, ada empat anak yang sudah bisa masuk di sekolah umum.
"Hal tersebut membuktikan bahwa ada perkembangaan positif jika anak difabel diikutkan dalam pelatihan khusus seperti itu," katanya.
Terkait dengan tenaga pengajar, ia menambahkan sampai saat ini baru diambil dari tenaga kontrak.
Pada awalnya tempat belajar bagi para penyandang difabel ini dirintis oleh komunitas fajar pagi, namun dengan adanya usulan dari Menteri Pendidikan untuk mendorong terwujudnya pendidikan berkarakter.
"Setelah kami berkonsultasi akhirnya dana untuk mendirikan pusat layanan difabel dicairkan sehingga terwujudlah tempat tersebut," ujarnya.
Rai Dhamawijaya Mantra menerangkan, selain pusat layanan difabel tersebut, di Kota Denpasar banyak terdapat tempat serupa yang dikelola pihak swasta.
"Namun, tidak semua orang dapat menjangkau karena alasan biaya, dan kami berharap ini benar-benar dapat membantu masyarakat ekonomi menengah ke bawah" katanya. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Namun, untuk beroperasi secara penuh belum bisa langsung, karena ada beberapa fasilitas yang belum rampung seperti kolam renang dan diperkirakan selesai pertengahan tahun," kata Wali Kota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Kamis.
Ia mengakui bahwa pendaftar sudah masuk sebagai calon anggota pusat layanan tersebut mencapai ratusan orang, namun sampai saat ini yang sudah diterima sekitar 85 orang.
"Untuk biaya belum kami perhitungkan dengan jelas, yang pasti tidak akan mahal karena ini diperuntukan untuk masyarakat yang tidak mampu," ujarnya.
Nantinya untuk biaya operasional, kata putra dari mantan Gubernur Bali Ida Bagus Mantra ini mengatakan hal tersebut akan diambil dari bantuan Kementerian Pendidikan dan juga APBD Kota Denpasar.
Lebih lanjut Rai Dharmawijaya Mantra menjelaskan, dari proses pelatihan yang diikuti oleh beberapa anak di pusat latihan tersebut dulu sebelum diperbaiki seperti sekarang, ada empat anak yang sudah bisa masuk di sekolah umum.
"Hal tersebut membuktikan bahwa ada perkembangaan positif jika anak difabel diikutkan dalam pelatihan khusus seperti itu," katanya.
Terkait dengan tenaga pengajar, ia menambahkan sampai saat ini baru diambil dari tenaga kontrak.
Pada awalnya tempat belajar bagi para penyandang difabel ini dirintis oleh komunitas fajar pagi, namun dengan adanya usulan dari Menteri Pendidikan untuk mendorong terwujudnya pendidikan berkarakter.
"Setelah kami berkonsultasi akhirnya dana untuk mendirikan pusat layanan difabel dicairkan sehingga terwujudlah tempat tersebut," ujarnya.
Rai Dhamawijaya Mantra menerangkan, selain pusat layanan difabel tersebut, di Kota Denpasar banyak terdapat tempat serupa yang dikelola pihak swasta.
"Namun, tidak semua orang dapat menjangkau karena alasan biaya, dan kami berharap ini benar-benar dapat membantu masyarakat ekonomi menengah ke bawah" katanya. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014