Badung (ANTARA) -
Sebanyak 70 anak tunarungu dan autis dari Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 2 dan SLBN 3 Denpasar, Bali, Minggu mendapatkan edukasi cinta lingkungan dengan membersihkan pantai dan melepas tukik di Pantai Berawa, Badung, Bali.
Edukasi cinta lingkungan yang diinisiasi oleh Manulife Indonesia dan KitaOneUs.Asia tersebut bertujuan untuk membangun kesadaran dan komitmen dalam mendukung isu pelestarian lingkungan dan keberlanjutan habitat penyu.
Apriliani Siregar, Director and Chief Legal & Compliance Officer Manulife Indonesia seperti yang dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Denpasar, Minggu menjelaskan Manulife terus memperkuat komitmen untuk membuat hidup lebih baik, melindungi lingkungan dan juga memberdayakan kesehatan dan kesejahteraan yang berkelanjutan melalui aktivitas ini. Hal tersebut sejalan dengan komitmen CSR Manulife untuk mewujudkan nilai perusahaan share our humanity.
“Kegiatan bersama anak-anak disabilitas ini merupakan wujud kepedulian Manulife terhadap anak-anak agar mereka tetap punya semangat dan harapan hidup dan juga terus menjaga lingkungan agar tetap asri,” kata Apriliani.
Sejalan dengan itu, Ryan Charland, President, Director & CEO Manulife Indonesia mengatakan fondasi kesuksesan manulife adalah memastikan seluruh karyawan, nasabah dan pemangku kepentingan dihormati dan merasa terhubung satu dengan yang lainnya.
“Fondasi kesuksesan kami adalah memastikan seluruh karyawan, nasabah dan pemangku kepentingan dihormati dan merasa terhubung satu dengan yang lainnya kepada misi kami, serta diperlakukan dengan kesetaraan dan rasa hormat. Pengalaman ini kami lakukan untuk mendukung keberagaman komunitas yang kami layani," kata Ryan Charland, President, Director & CEO Manulife Indonesia.
Sementara itu, Maria Ulfah, Ketua Yayasan KitaOneUs Indonesia bersyukur dapat menggandeng dan berkolaborasi bersama dengan Manulife Indonesia untuk menghadirkan anak-anak disabilitas dalam kegiatan ini.
“Kami sangat bersyukur melalui kegiatan ini dapat menggandeng Manulife Indonesia untuk berkolaborasi bersama. Dengan diadakannya seperti kegiatan ini kami berharap akan semakin banyak masyarakat yang dapat menerima keberadaan anak penyandang disabilitas menunjukan bahwa anak-anak ini mampu berkontribusi terhadap lingkungan, serta kami juga berharap untuk mengajak lebih banyak masyarakat untuk peduli akan lingkungannya,”ujar Maria Ulfah.
Ulfah juga menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah menyuarakan eksistensi anak-anak disabilitas di Indonesia, mendorong anak-anak disabilitas untuk dapat ikut turut serta dan berperan dalam menjaga lingkungan, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerima dan memberikan ruang kepada anak-anak disabilitas di sekitar mereka agar dapat mewujudkan Indonesia yang beragam dan inklusi seerta meningkatkan pengetahuan dan wawasan perihal lingkungan kepada anak-anak disabilitas.
Asisten I Setda Provinsi Bali, I Gde Indra Dewa Putra yang hadir mewakili Gubernur Bali, Wayan Koster yang turut serta dalam kegiatan anak-anak disabilitas itu pun turut menyampaikan apresiasinya. Dirinya berharap Manulife Indonesia terus peduli terhadap anak-anak Indonesia terutama anak-anak berkebutuhan khusus.