Denpasar (Antara Bali) - Bali meraup devisa sebesar 12,46 juta dolar AS dari pengapalan aneka jenis cendera mata berbahan baku plastik selama 10 bulan, periode Januari-Oktober 2013.
"Perolehan devisa tersebut merosot 5,21 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 13,14 juta dolar AS," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan demikian pula dari segi volume pengapalan matadagangan tersebut yang menurun 46,95 persen dari 28.18 juta unit pada 10 bulan pertama 2012 menjadi 14,95 juta unit pada periode yang sama 2013.
Ia menjelaskan bahwa perajin dan seniman Bali cukup kreatif membuat berbagai jenis cendera mata dari bahan baku plastik sehingga mampu bersaing dan cukup disenangi konsumen mancanegara.
Ketut Teneng menjelaskan cendera mata itu, antara lain aneka jenis hiasan dalam berbagai rancang bangun (desain) untuk hiasan ruang tamu, kamar tidur dalam rumah tangga, maupun kelengkapan hotel.
Ia mengatakan pengiriman matadagangan tersebut tergantung dari kondisi dan permintaan pasaran ekspor.
Meskipun demikian, katanya, Bali selalu memiliki persediaan matadagangan dalam jumlah memadai. (ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Perolehan devisa tersebut merosot 5,21 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 13,14 juta dolar AS," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan demikian pula dari segi volume pengapalan matadagangan tersebut yang menurun 46,95 persen dari 28.18 juta unit pada 10 bulan pertama 2012 menjadi 14,95 juta unit pada periode yang sama 2013.
Ia menjelaskan bahwa perajin dan seniman Bali cukup kreatif membuat berbagai jenis cendera mata dari bahan baku plastik sehingga mampu bersaing dan cukup disenangi konsumen mancanegara.
Ketut Teneng menjelaskan cendera mata itu, antara lain aneka jenis hiasan dalam berbagai rancang bangun (desain) untuk hiasan ruang tamu, kamar tidur dalam rumah tangga, maupun kelengkapan hotel.
Ia mengatakan pengiriman matadagangan tersebut tergantung dari kondisi dan permintaan pasaran ekspor.
Meskipun demikian, katanya, Bali selalu memiliki persediaan matadagangan dalam jumlah memadai. (ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014