Denpasar (Antara Bali) - Sedikitnya 15 warga Kota Denpasar dari berbagai usia menjadi korban ledakan petasan saat merayakan Tahun Baru 2014 sehingga harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
"Dari tadi malam sampai saat ini sudah ada 15 pasien korban petasan, termasuk seorang pria berusia 40 tahun yang jari telunjuk kirinya putus," kata Kepala Instalasi Rawat Darurat RSUP Sanglah, Denpasar, dr Krisna Wibawa, Rabu.
Dari 15 korban ledakan petasan itu, lima di antaranya sampai saat ini masih menjalani rawat inap karena mengalami luka serius. "Sedangkan 10 pasien sudah bisa diizinkan pulang," ujarnya.
Selain dari Kota Denpasar, lanjut Krisna, ada juga beberapa korban ledakan petasan yang dirawat di rumah sakit itu berasal dari Kabupaten Badung.
Sebelumnya Polda Bali dan jajaran pejabat eksekutif mengeluarkan larangan penggunaan petasan pada perayaan Tahun Baru. Polisi hanya mengizinkan penggunaan kembang api secara terbatas, seperti hotel dan tempat-tempat konsentrasi massa yang merayakan malam pergantian tahun. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Dari tadi malam sampai saat ini sudah ada 15 pasien korban petasan, termasuk seorang pria berusia 40 tahun yang jari telunjuk kirinya putus," kata Kepala Instalasi Rawat Darurat RSUP Sanglah, Denpasar, dr Krisna Wibawa, Rabu.
Dari 15 korban ledakan petasan itu, lima di antaranya sampai saat ini masih menjalani rawat inap karena mengalami luka serius. "Sedangkan 10 pasien sudah bisa diizinkan pulang," ujarnya.
Selain dari Kota Denpasar, lanjut Krisna, ada juga beberapa korban ledakan petasan yang dirawat di rumah sakit itu berasal dari Kabupaten Badung.
Sebelumnya Polda Bali dan jajaran pejabat eksekutif mengeluarkan larangan penggunaan petasan pada perayaan Tahun Baru. Polisi hanya mengizinkan penggunaan kembang api secara terbatas, seperti hotel dan tempat-tempat konsentrasi massa yang merayakan malam pergantian tahun. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014