Tabanan (Antara Bali) - Kepolisian Resor Tabanan, Bali, menyiagakan 803 personel untuk mengamankan rangkaian tahapan Pemilu 2014 hingga selesainya pemungutan suara.
Sebelum diterjunkan ke tempat tugas, mereka dikumpulkan di Lapangan Debes, Rabu, untuk mendengarkan arahan dari Kepala Polres Tabanan Ajun Komisaris Besar Dekananto Eko Wibowo.
"Kami minta semua jajaran personel berikap netral pada pemilu nanti," ujar Kapolres di sela-sela gelar pasukan di Lapangan Debes.
Pihaknya sudah memetakan beberapa daerah rawan konflik. "Mereka kami siagakan secara penuh di daerah-daerah konflik," ujarnya.
Dekananto juga mengingatkan anggotanya untuk membantu kelancaran tahapan pemilu hingga usainya pemungutan dan penghitungan suara di TPS.
"Kami tidak segan-segan menindak tegas anggota kami yang kedapatan melakukan pelanggaran saat pemilu nanti," katanya.
Berdsarkan hasil pemetaan Polres Jembrana beberapa wilayah rawan konflik horizontal itu terdapat di Selemadeg Barat, Baturiti, dan Penebel.
"Di samping itu, kami juga memetakan beberapa lokasi yang harus mendapatkan perhatian serius dari aparat," kata Dekananto menambahkan. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Sebelum diterjunkan ke tempat tugas, mereka dikumpulkan di Lapangan Debes, Rabu, untuk mendengarkan arahan dari Kepala Polres Tabanan Ajun Komisaris Besar Dekananto Eko Wibowo.
"Kami minta semua jajaran personel berikap netral pada pemilu nanti," ujar Kapolres di sela-sela gelar pasukan di Lapangan Debes.
Pihaknya sudah memetakan beberapa daerah rawan konflik. "Mereka kami siagakan secara penuh di daerah-daerah konflik," ujarnya.
Dekananto juga mengingatkan anggotanya untuk membantu kelancaran tahapan pemilu hingga usainya pemungutan dan penghitungan suara di TPS.
"Kami tidak segan-segan menindak tegas anggota kami yang kedapatan melakukan pelanggaran saat pemilu nanti," katanya.
Berdsarkan hasil pemetaan Polres Jembrana beberapa wilayah rawan konflik horizontal itu terdapat di Selemadeg Barat, Baturiti, dan Penebel.
"Di samping itu, kami juga memetakan beberapa lokasi yang harus mendapatkan perhatian serius dari aparat," kata Dekananto menambahkan. (WRA)
Editor : I Gede Wira Suryantala
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013