Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali saat ini masih mengkaji adanya wacana untuk melakukan reklamasi di kawasan Teluk Benoa yang banyak diincar investor karena memiliki nilai tinggi sebagai kawasan wisata baru.
"Mari kita kaji dulu, lebih baik kita dengar mau membuat apa, itu saja belum kita tahu," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Sabtu.
Pihaknya tidak bisa serta merta langsung melakukan penolakan terkait adanya wacana tersebut mengingat adanya desakan dari beberapa pihak yang menginginkan agar orang nomor satu di Pulau Dewata itu harus menolak rencana tersebut.
"Lebih baik dengar dulu apa yang ingin dibuat, jangan serta merta menolak. Kalau ternyata bagus, tidak merusak Bali, menguntungkan, adat dan budaya dan masyarakat Bali tetap terjaga, bisa menyejahterakan masyarakat, kenapa tidak?," ucap Mantan Kepala Polda Bali itu.
Menurut dia, apabila wacana yang digulirkan salah satu investor itu langsung ditolak, maka tidak ada investor yang berani menanamkan modalnya di Pulau Dewata.
"Janganlah kita berpariori buruk, saya rasa waktunya kita membuka diri untuk berdiskusi, jangan belum apa-apa sudah langsung ditolak. Saya pastinya tidak ingin Bali rusak," ujarnya. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Mari kita kaji dulu, lebih baik kita dengar mau membuat apa, itu saja belum kita tahu," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Sabtu.
Pihaknya tidak bisa serta merta langsung melakukan penolakan terkait adanya wacana tersebut mengingat adanya desakan dari beberapa pihak yang menginginkan agar orang nomor satu di Pulau Dewata itu harus menolak rencana tersebut.
"Lebih baik dengar dulu apa yang ingin dibuat, jangan serta merta menolak. Kalau ternyata bagus, tidak merusak Bali, menguntungkan, adat dan budaya dan masyarakat Bali tetap terjaga, bisa menyejahterakan masyarakat, kenapa tidak?," ucap Mantan Kepala Polda Bali itu.
Menurut dia, apabila wacana yang digulirkan salah satu investor itu langsung ditolak, maka tidak ada investor yang berani menanamkan modalnya di Pulau Dewata.
"Janganlah kita berpariori buruk, saya rasa waktunya kita membuka diri untuk berdiskusi, jangan belum apa-apa sudah langsung ditolak. Saya pastinya tidak ingin Bali rusak," ujarnya. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013