Negara (Antara Bali) - Keberadaan wisata kuliner Kabupaten Jembrana di Desa Banyubiru terancam, menyusul abrasi hebat yang menggerus pantai desa tersebut, satu tahun terakhir.
Pantauan di lokasi, Selasa, beberapa pemilik warung lesehan ikan bakar di Pantai Pabuahan terpaksa menutup usahanya, karena lokasi mereka digerus abrasi.
"Saya terpaksa menutup cabang lesehan ikan bakar saya, padahal baru lima bulan beroperasi," kata Harianto, pemilik salah seorang pemilik warung lesehan ikan bakar.
Menurut Harianto, untuk cabang lesehannya tersebut ia menanamkan modal Rp350 juta, hasil pinjaman dari bank.
"Beberapa bangunan saya rusak dihantam abrasi. Daripada ambruk, yang lainnya saya bongkar, dan lesehan tersebut saya tutup awal januari lalu," ujarnya.
Sejak tahun 2003, di sepanjang Pantai Pabuahan berdiri puluhan warung lesehan ikan bakar yang ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun dari beberapa wilayah Bali hingga Jawa.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Pantauan di lokasi, Selasa, beberapa pemilik warung lesehan ikan bakar di Pantai Pabuahan terpaksa menutup usahanya, karena lokasi mereka digerus abrasi.
"Saya terpaksa menutup cabang lesehan ikan bakar saya, padahal baru lima bulan beroperasi," kata Harianto, pemilik salah seorang pemilik warung lesehan ikan bakar.
Menurut Harianto, untuk cabang lesehannya tersebut ia menanamkan modal Rp350 juta, hasil pinjaman dari bank.
"Beberapa bangunan saya rusak dihantam abrasi. Daripada ambruk, yang lainnya saya bongkar, dan lesehan tersebut saya tutup awal januari lalu," ujarnya.
Sejak tahun 2003, di sepanjang Pantai Pabuahan berdiri puluhan warung lesehan ikan bakar yang ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun dari beberapa wilayah Bali hingga Jawa.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013