Negara (Antara Bali) - Pemkab Jembrana lewat Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja memperpanjang pemasangan tenda di lokasi pengungsian korban abrasi Dusun Ketapang Lampu, Desa Pengambengan karena mereka belum memiliki tempat tinggal.
"Kami tidak akan serta merta membongkar tenda tersebut. Sebelumnya kami pasti bersurat dulu dan melihat kondisi warga," kata Kepala Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Jembrana, I Ketut Wiaspada, Rabu.
Pantauan di lokasi, tenda di areal perkebunan kelapa tersebut masih ditempati tiga keluarga masing-masing Riono, Kuswoyo dan Kasmat bersama anak dan istri mereka.
Riono mengatakan, Kuswoyo dan Kasmat merupakan saudaranya, yang meskipun memiliki tanah di luar areal abrasi, namun belum memiliki biaya untuk mendirikan rumah.
Abrasi hebat terakhir di Dusun Ketapang Lampu membuat enam warga kehilangan tempat tinggal sekitar 4 bulan lalu.
Selain Riono, Kuswoyo dan Kasmat, pasangan kakek nenek Suud serta Poniadi yang masih bujangan juga kehilangan rumah.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami tidak akan serta merta membongkar tenda tersebut. Sebelumnya kami pasti bersurat dulu dan melihat kondisi warga," kata Kepala Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Jembrana, I Ketut Wiaspada, Rabu.
Pantauan di lokasi, tenda di areal perkebunan kelapa tersebut masih ditempati tiga keluarga masing-masing Riono, Kuswoyo dan Kasmat bersama anak dan istri mereka.
Riono mengatakan, Kuswoyo dan Kasmat merupakan saudaranya, yang meskipun memiliki tanah di luar areal abrasi, namun belum memiliki biaya untuk mendirikan rumah.
Abrasi hebat terakhir di Dusun Ketapang Lampu membuat enam warga kehilangan tempat tinggal sekitar 4 bulan lalu.
Selain Riono, Kuswoyo dan Kasmat, pasangan kakek nenek Suud serta Poniadi yang masih bujangan juga kehilangan rumah.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013