Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Buleleng, Bali, menyosialisasikan pendidikan politik di SMAN 2 Tejakula sebagai upaya mengajak generasi untuk melek isu perpolitikan.
 
"Kami juga mengimbau agar siswa/siswi untuk turut berpartisipasi pada pemilihan kepala daerah pada tanggal 27 November mendatang," kata Kepala Bidang Pengembangan Budaya Politik Kabupaten Buleleng Ketut Simbayasa di Buleleng, Sabtu.
 
Simbayasa mengatakan bahwa perhelatan Pilkada 2024 harus melibatkan semua kalangan, termasuk generasi muda. Sebagai pemilih dengan jumlah terbesar, anak muda harus melek politik dan cerdas dalam menentukan pilihan.
 
Kabid Kesbangpol mengajak generasi muda untuk mengetahui berbagai program pasangan calon sekaligus memahami bagaimana isu-isu politik mereka.
 
Pada kesempatan itu, dia mengingatkan akan pentingnya menggunakan hak pilih pada Pilkada 2024.

Baca juga: Pemkab Buleleng tingkatkan kualitas PAUD dan pendidikan non-formal
 
"Jangan sampai golput karena suara kalian sangat berarti dalam menentukan masa depan daerah dan bangsa ini," katanya.
 
Ia juga menyoroti rendahnya partisipasi pemilih di Kecamatan Tejakula pada pemilu sebelumnya yang hanya mencapai 68 persen. Hal tersebut menempatkan Tejakula di posisi terbawah setelah Kecamatan Sawan.
 
Fenomena itu, menurut dia, menjadi salah satu alasan mengapa sosialisasi pendidikan politik sangat penting di sekolah-sekolah dengan harapan siswa/siswi dapat memahami akan pentingnya partisipasi dalam pilkada.
 
Lebih lanjut Simbayasa menjelaskan bahwa keberhasilan pilkada bergantung pada dua indikator utama, yaitu kelancaran tahapan pilkada sesuai peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) dan ketaatan pasangan calon dalam menjalani setiap tahapan.
 
"Jika pasangan calon melewati tahapan, hal itu akan mengganggu proses demokrasi yang berlangsung," kata Simbayasa.

Baca juga: Pemkab Buleleng tingkatkan kerja sama dengan mitra atasi bencana
 
Sementara itu, Kepala SMAN 2 Tejakula Gede Benny Kurniawan, S.Pd., M.Pd. mengapresiasi kegiatan ini sebagai sarana edukasi yang positif bagi siswa/siswi.
 
"Kegiatan ini memberikan wawasan penting mengenai politik, khususnya pemilih pemula. Kami berharap siswa/siswi tidak terjebak dalam sikap apatis atau golput pada pilkada mendatang,” ujarnya.

Kepala SMAN 2 ini mengatakan bahwa pihaknya telah mengadakan simulasi pemilu mini Pemilu Raya Mandala sebagai bagian dari proyek sekolah tentang demokrasi.
 
"Ini adalah miniatur pemilu sesungguhnya, lengkap dengan partai politik buatan siswa, ketua partai, KPU, dan sebagainya," kata Gede Deni.
 
Ia mengharapkan sosialisasi kali ini mampu memberikan pengetahuan lebih lanjut mengenai fungsi warga negara yang baik dalam pemilihan.

Pewarta: IMBA Purnomo/Rolandus Nampu

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024