Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta mengemukakan produksi ikan di daerahnya pada 2023 mencapai 4.277 ton atau setara 45,5 persen dari total produksi budi daya Provinsi Bali.
Bupati mengatakan hal itu saat melahirkan kampanye gemar makan ikan untuk meningkatkan asupan gizi ke masyarakat, terutama anak-anak dan balita, demikian siaran pers Diskominfo Bangli, Sabtu.
"Ada dua hal yang melatari kegiatan GEMARIKAN ini, yang pertama Kabupaten Bangli mempunyai potensi sektor perikanan cukup besar yang bersumber dari budi daya. Dimana di tahun 2023 mencapai 4.277 ton atau setara 45,5 persen dari total produksi budi daya Provinsi Bali," kata Bupati Bangli.
Kedua, indeks konsumsi makan ikan masyarakat Bangli baru mencapai 39,65 kg perkapita per tahun dan berada di bawah Provinsi yang sudah mencapai 47, 09 kg perkapita per tahun.
"Dari berbagai literatur yang kita dapatkan ikan merupakan sumber protein hewani yang mengandung lemak tak jenuh berupa omega 3 yang tentunya sangat cocok untuk pertumbuhan balita dan anak anak," ucap dia.
Baca juga: Danrem 163/WSA tutup TMMD 2024 Kodim Bangli
Lebih lanjut Bupati Asal Desa Sulahan itu mengatakan untuk menggugah minat balita dan anak anak hendaknya bisa mengubah dan merekayasa bentuk masakan ikan menjadi olahan lain yang lebih menarik seperti bakso ikan, nugget ikan, sosis ikan, kerupuk ikan dan lain sebagainya.
Dalam laporannya, Kadis Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Pemkab Bangli I Wayan Sarma mengatakan berdasarkan Instruksi Presiden no 1/2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat, dan Peraturan Pemerintah no 72/2021 tentang program pengurangan stunting, maka kegiatan GEMARIKAN ini masuk dalam dua agenda yaitu sebagai gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS), dan program percepatan penurunan stunting di Bangli.
Gemarikan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat terutama balita, anak anak dan Ibu hamil.
Ia menambahkan bahwa ikan merupakan bahan pangan yang murah, mudah didapat dan merupakan sumber makanan bergizi tinggi karena mengandung omega 3 yang sangat berguna untuk kecerdasan otak.
Selain itu mengandung protein, vitamin, mineral serta memiliki kandungan kolesterol yang rendah.
Baca juga: Ribuan orang ramaikan acara penutupan HUT ke-820 Kota Bangli
"Pentingnya makan ikan untuk peningkatan gizi masyarakat terutama pada anak-anak untuk mencegah stunting, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sel otak, kesehatan mental maupun fisik," ujar Wayan Sarma.
Beserta Ketua TP_ PKK Kab. Bangli yang juga selaku Ketua FORIKAN Kab. Bangli Ny. Sariasih Sedana Arta yang didampingi oleh Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar Beserta Ketua GOW Kab. Bangli Ny. Suciati Diar menghadiri kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan ( GEMARIKAN) Di Kabupaten Bangli yang bertempat di SMPN 4 Tembuku, Kamis 6/6/2024.
Bupati mengatakan hal itu saat melahirkan kampanye gemar makan ikan untuk meningkatkan asupan gizi ke masyarakat, terutama anak-anak dan balita, demikian siaran pers Diskominfo Bangli, Sabtu.
"Ada dua hal yang melatari kegiatan GEMARIKAN ini, yang pertama Kabupaten Bangli mempunyai potensi sektor perikanan cukup besar yang bersumber dari budi daya. Dimana di tahun 2023 mencapai 4.277 ton atau setara 45,5 persen dari total produksi budi daya Provinsi Bali," kata Bupati Bangli.
Kedua, indeks konsumsi makan ikan masyarakat Bangli baru mencapai 39,65 kg perkapita per tahun dan berada di bawah Provinsi yang sudah mencapai 47, 09 kg perkapita per tahun.
"Dari berbagai literatur yang kita dapatkan ikan merupakan sumber protein hewani yang mengandung lemak tak jenuh berupa omega 3 yang tentunya sangat cocok untuk pertumbuhan balita dan anak anak," ucap dia.
Baca juga: Danrem 163/WSA tutup TMMD 2024 Kodim Bangli
Lebih lanjut Bupati Asal Desa Sulahan itu mengatakan untuk menggugah minat balita dan anak anak hendaknya bisa mengubah dan merekayasa bentuk masakan ikan menjadi olahan lain yang lebih menarik seperti bakso ikan, nugget ikan, sosis ikan, kerupuk ikan dan lain sebagainya.
Dalam laporannya, Kadis Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Pemkab Bangli I Wayan Sarma mengatakan berdasarkan Instruksi Presiden no 1/2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat, dan Peraturan Pemerintah no 72/2021 tentang program pengurangan stunting, maka kegiatan GEMARIKAN ini masuk dalam dua agenda yaitu sebagai gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS), dan program percepatan penurunan stunting di Bangli.
Gemarikan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat terutama balita, anak anak dan Ibu hamil.
Ia menambahkan bahwa ikan merupakan bahan pangan yang murah, mudah didapat dan merupakan sumber makanan bergizi tinggi karena mengandung omega 3 yang sangat berguna untuk kecerdasan otak.
Selain itu mengandung protein, vitamin, mineral serta memiliki kandungan kolesterol yang rendah.
Baca juga: Ribuan orang ramaikan acara penutupan HUT ke-820 Kota Bangli
"Pentingnya makan ikan untuk peningkatan gizi masyarakat terutama pada anak-anak untuk mencegah stunting, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sel otak, kesehatan mental maupun fisik," ujar Wayan Sarma.
Beserta Ketua TP_ PKK Kab. Bangli yang juga selaku Ketua FORIKAN Kab. Bangli Ny. Sariasih Sedana Arta yang didampingi oleh Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar Beserta Ketua GOW Kab. Bangli Ny. Suciati Diar menghadiri kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan ( GEMARIKAN) Di Kabupaten Bangli yang bertempat di SMPN 4 Tembuku, Kamis 6/6/2024.
Turut hadir dalam kegiatan GEMARIKAN tersebut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Pempinan Perangkat Daerah (PD) terkait d Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bangli, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Tembuku, Kepala Desa Yangapi, Ketua Penggerak PKK Kecamatan Tembuku, Perwakilan Dharma Wanita Persatuan Kab. Bangli, Klian Dinas Desa Yangapi dan para siswa siswi dari SMPN 4 Tembuku
Sementara itu Bupati Bangli dalam sambutannya mengungkapkan, berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 29 Tahun 2006 tentang Forum Peningkatan Konsumsi Ikan, maka Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) perlu terus ditingkatkan, mengingat Gemarikan dapat dimulai dari keluarga dimana anak - anak sekarang lebih suka makan makanan cepat saji berbahan dasar non ikan yang banyak tersedia di pasaran.
Sehingga dengan meningkatnya konsumsi ikan di masyarakat saat ini berimbas pada peningkatan kebutuhan ikan segar maupun produk olahan yang berbahan ikan. Hal ini sudah barang tentu akan berdampak secara tidak langsung bagi usaha kesejahteraan petani/kelompok pembudidaya ikan.
"Nah peluang ini hendaknya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat terutama pelaku usaha perikanan maupun pengolah hasil perikanan untuk meningkatkan produknya. Untuk itu diharapkan kepada petani/kelompok pembudi daya ikan dan pelaku usaha perikanan untuk semakin mengintensifkan usaha yang digeluti agar bisa bersaing di era global. Saya juga berharap kepada masyarakat pembudi daya ikan di Danau Batur agar tetap memperhatikan daya dukung dan kelestarian lingkungan agar keberadaan Danau ini tetap terjaga dan lestari untuk kita wariskan kepada anak cucu kita," katanya.
Sehingga dengan meningkatnya konsumsi ikan di masyarakat saat ini berimbas pada peningkatan kebutuhan ikan segar maupun produk olahan yang berbahan ikan. Hal ini sudah barang tentu akan berdampak secara tidak langsung bagi usaha kesejahteraan petani/kelompok pembudidaya ikan.
"Nah peluang ini hendaknya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat terutama pelaku usaha perikanan maupun pengolah hasil perikanan untuk meningkatkan produknya. Untuk itu diharapkan kepada petani/kelompok pembudi daya ikan dan pelaku usaha perikanan untuk semakin mengintensifkan usaha yang digeluti agar bisa bersaing di era global. Saya juga berharap kepada masyarakat pembudi daya ikan di Danau Batur agar tetap memperhatikan daya dukung dan kelestarian lingkungan agar keberadaan Danau ini tetap terjaga dan lestari untuk kita wariskan kepada anak cucu kita," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024