Lebih dari 9.000 umat Katolik di Kota Denpasar, Bali, Jumat antusias mengikuti prosesi Ibadat Jumat Agung atau peringatan wafatnya Yesus Kristus di Gereja Katolik Roh Kudus Katedral Denpasar.
Ketua Panitia Paskah Gereja Katolik Roh Kudus Katedral Denpasar Ignatius Setyo Pryatno di Denpasar, Jumat mengatakan panitia penyelenggara pekan Paskah tahun 2024 menyiapkan tempat duduk sesuai dengan kapasitas tempat di Katedral Denpasar, namun umat yang datang selalu melebihi daya tampung yang ada.
"Kami menyiapkan tempat duduk 1.680 di dalam gereja dan 7.550 di luar. Namun demikian, panitia selalu menambahkan lebih banyak tempat duduk karena umat yang datang selalu membeludak melebihi jumlah tempat yang disiapkan," kata dia.
Untuk mengantisipasi kemacetan, Kepolisian Resor Kota Denpasar, Dinas Perhubungan dan panitia sendiri telah menyiapkan sembilan kantor parkir dengan memanfaatkan beberapa lahan parkir di sekitar Gereja Katolik Roh Kudus Katedral Denpasar.
Untuk pengamanan, terdapat puluhan personel gabungan TNI/Polri yang berjaga selama rangkaian tri hari suci Paskah di Gereja Katedral Denpasar.
Untuk pengamanan, terdapat puluhan personel gabungan TNI/Polri yang berjaga selama rangkaian tri hari suci Paskah di Gereja Katedral Denpasar.
Sejumlah polisi yang berjaga mensterilisasi area dengan dibantu anjing K9 dan tim dari Pasukan Gegana Brimob Polri demi memastikan tidak ada barang-barang berbahaya masuk dalam lingkungan gereja.
Setyo Pryatno mengatakan di gereja Katolik Roh Kudus Katedral Denpasar, ibadat Jumat Agung dilaksanakan sebanyak lima kali yakni pukul 09.00 Wita, pukul 12.00 Wita, 13.00 Wita ,18.00 Wita dan 21.00 Wita.
Jadwal tersebut dibuat untuk bisa menampung ribuan umat yang datang mengikuti ibadat Jumat Agung.
Dalam pantauan di Gereja Katolik Roh Kudus Katedral Denpasar, ibadat Jumat Agung sesi keempat dipimpin oleh Uskup Keuskupan Denpasar Mgr. Silvester Tung Kiem San.
Dalam pantauan di Gereja Katolik Roh Kudus Katedral Denpasar, ibadat Jumat Agung sesi keempat dipimpin oleh Uskup Keuskupan Denpasar Mgr. Silvester Tung Kiem San.
Mgr. Silvester San dalam kotbahnya mengatakan Jumat Agung merupakan perayaan khusus yang berkonsentrasi pada peringatan sengsara dan kematian Yesus Kristus.
Jumat Agung bertujuan menegaskan bahwa kesengsaraan dan kematian Yesus dikenang secara istimewa dan tersendiri bagi orang Kristiani yang pada akhirnya membawa kepuasan dan kegembiraan bagi pengikutnya.
"Penderitaan dan salib Yesus mengingatkan kepada banyak penderitaan yang dialami gereja di seluruh dunia. Penderitaan menjadi bagian integral kehidupan pengikut Kristus," kata Uskup Silvester.
Gereja yang menderita tidak boleh membuat umat Katolik kehilangan harapan. Namun, di dalam penderitaan, umat dapat memberikan kesaksian tentang Yesus yang berani berkorban di dalam masyarakat maupun dalam hidup beragama. Karena itu, Uskup Silvester meminta umat Katolik untuk berkontribusi terhadap kemajuan masyarakat dan negara.
Adapun ibadat Jumat Agung terdiri dari tiga bagian yaitu ibadat sabda, penghormatan salib, dan penerimaan komuni.
Salah satu rangkaian acara Jumat Agung adalah pembacaan kisah sengsara Yesus Kristus yang dibawakan dengan nyanyian bernada khusus yang disebut Pasio yang dilanjutkan dengan prosesi penghormatan salib. Ibadat Jumat Agung di Gereja Katolik Roh Kudus Katedral Denpasar berlangsung aman dan kondusif.
Baca juga: Brimob Polda Bali sterilkan Gereja di Denpasar-Badung saat Jumat Agung
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024