Penjabat Bupati Buleleng, Bali, Ketut Lihadnyana menjadikan Buleleng Command Center(BCC) atau Pusat Kendali Buleleng sebagai gedung atau kantor percontohan dengan pola kerja kolaboratif.

"Saya akan fokus untuk mewujudkan pola tersebut (kolaboratif) di Gedung BCC bersama stakeholder di lingkup Pemkab Buleleng," kata Lihadnyana saat meninjau sekaligus menandatangani prasasti peresmian Gedung BCC yang juga sebagai kantor Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosanti) di Singaraja, Buleleng, Jumat.

Oleh karena itu, guna mewujudkan pola kerja kolaboratif, tata kerja atau pun tata ruangan harus diatur sedemikian rupa.

“Dengan pola kerja kolaboratif, ada efisiensi dan efektivitas yang terjadi. Ini juga telah diatur dengan Permenpan RB terkait pola kerja kolaboratif,” katanya.

Lihadnyana menjelaskan BCC juga diharapkan menjadi pusat satu data Buleleng. BCC ini nantinya bukan saja milik pegawai Diskominfosanti, tetapi, BCC ini adalah milik publik. Jika sudah di BCC, publik juga bisa mengakses segala data yang diperlukan. BCC sebagai sentral atau pusat dari seluruh data tentang Buleleng.

Baca juga: Pelindo kenalkan destinasi di Buleleng untuk turis kapal pesiar

“Kalau mewujudkan Buleleng Satu Data, arsitektur dari fitur-fitur harus spesifik dan menjelaskan secara detail gambaran Buleleng,” kata Lihadnyana.

Lihadnyana pun mengatakan transisi dari konvensional ke digital merupakan perubahan mendasar. Hasil dari transisi tersebut adalah ketepatan, kecepatan, akurasi dan bukti dukung. Ini perlu dijalankan dengan serius dan berkelanjutan.

“Kita akan terus mengupayakan ini. Kita juga akan fokus untuk menerapkan digitalisasi,” kata dia.

Sementara itu, menanggapi keinginan Pj Bupati Buleleng menjadikan BCC sebagai percontohan pola kerja kolaboratif, Kepala Diskominfosanti Buleleng Ketut Suwarmawan mengungkapkan BCC sebagai pusat data membutuhkan kolaborasi dari seluruh pihak.

Kerja kolaborasi tersebut khususnya dari instansi vertikal dan juga perangkat daerah di Kabupaten Buleleng untuk memberikan data atau memasukkan data ke aplikasi yang telah disediakan oleh Diskominfosanti.

Dengan begitu, data-data yang disampaikan kepada publik khususnya yang dating ke BCC bisa lebih detail.

Baca juga: Pemkab Buleleng terima penghargaan pengawasan pelayanan publik

“Ini yang dimaksud dengan pola kerja kolaboratif. Kolaborasi dengan seluruh pihak untuk mewujudkan Satu Data Buleleng,” ungkapnya.

Mantan Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan ini juga menambahkan sebagai kantor Diskominfosanti, penataan juga akan dilakukan untuk mewujudkan pola kerja kolaboratif antar aparatur atau jajaran. Penempatan meja dan kursi juga akan diatur sedemikian rupa. Tidak ada sekat antara pejabat dengan staf ASN maupun non-ASN.

“Antara eselon III, IV dan staf tidak ada jarak. Sehingga, koordinasi dan kolaborasi tersebut dapat maksimal dilakukan,” imbuh Suwarmawan.

Pewarta: Rolandus Nampu/IMBA Purnomo

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024