Mamuju (Antara Bali) - Sejumlah pasien yang berobat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, mengeluhkan pelayanan PT Asuransi Kesehatan (Askes) setempat yang tidak menyediakan cairan infus gratis untuk mereka.
"Percuma memiliki kartu Askes kalau ternyata asuransi itu tidak bisa menanggung keperluan cairan infus bagi pasien," kata Ani salah seorang pasien di Mamuju, Kamis.
Ia mengaku kesal terhadap pelayanan PT Askes Cabang Mamuju yang tidak menyediakan cairan infus di rumah sakit setempat. Padahal perusahaan asuransi itu telah bekerja sama dengan rumah sakit di Mamuju untuk melakukan pelayanan kepada pasien.
Menurut dia, PT Askes telah menyatakan kesediaan menanggung biaya pengobatan pasien peserta Askes, termasuk menyediakan cairan infus, dan hal itu juga diakui pihak rumah sakit.
"Padahal, petugas di apotik rumah sakit itu menyatakan bahwa cairan infus bagi pasien peserta Askes gratis, karena antara pihak rumah sakit Mamuju dengan PT Askes telah bekerja sama," katanya.
Namun, kata dia, persediaan cairan infus di rumah sakit Mamuju kosong, sehingga pasien harus membelinya di apotik. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Percuma memiliki kartu Askes kalau ternyata asuransi itu tidak bisa menanggung keperluan cairan infus bagi pasien," kata Ani salah seorang pasien di Mamuju, Kamis.
Ia mengaku kesal terhadap pelayanan PT Askes Cabang Mamuju yang tidak menyediakan cairan infus di rumah sakit setempat. Padahal perusahaan asuransi itu telah bekerja sama dengan rumah sakit di Mamuju untuk melakukan pelayanan kepada pasien.
Menurut dia, PT Askes telah menyatakan kesediaan menanggung biaya pengobatan pasien peserta Askes, termasuk menyediakan cairan infus, dan hal itu juga diakui pihak rumah sakit.
"Padahal, petugas di apotik rumah sakit itu menyatakan bahwa cairan infus bagi pasien peserta Askes gratis, karena antara pihak rumah sakit Mamuju dengan PT Askes telah bekerja sama," katanya.
Namun, kata dia, persediaan cairan infus di rumah sakit Mamuju kosong, sehingga pasien harus membelinya di apotik. (*/T007)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013