Jakarta (Antara Bali) - Kemenkominfo membuka pusat layanan informasi (call center) di nomor 159 untuk menyampaikan keluhan masyarakat terkait kemungkinan layanan operator telekomunikasi belum berfungsi akibat banjir yang melanda ibu kota Jakarta.
Sejauh ini operator telekomunikasi melaporkan layanan mereka sudah normal, tidak ada lagi gangguan. Namun jika fakta di lapangan masih menemui gangguan dipersilakan disampaikan ke Call Center BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) 159, dan juga ke twitter @gsdewabroto," kata Kepala Humas Kemenkominfo, Gatot Dewa Broto, dalam keterangan pers, Senin.
Menurut Gatot, sebagai respon terhadap musibah banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya situasi darurat banjir, maka Kemenkominfo terus melakukan monitoring, evaluasi kualitas jaringan, koordinasi dan komunikasi dengan para penyelenggara telekomunikasi.
"Ini kami lakukan dengan tujuan memastikan jaringan telekomunikasi tetap dalam kondisi normal dan baik serta melakukan sejumlah langkah konkret darurat jika masih ada persoalan yang berarti," ujar Gatot.
Ia menjelaskan, berdasarkan laporan sejumlah penyelenggara telekomunikasi yang diterima Kominfo yaitu, layanan telekomunikasi (termasuk layanan internet) secara umum masih dalam kondisi baik dan normal.
Menurutnya operator mengakui ada sejumlah infrastruktur telekomunikasi di lokasi banjir yang sempat mati (off). "Tapi itu semata-mata disebabkan karena akibat langsung dari banjir (contohnya ada fiber optic yang sempat terputus), karena kelangkaan catu daya listrik akibat pemadaman listrik oleh PLN dan sejumlah area tertentu yang masih tergenang banjir," ujar Gatot.
Namun demikian, seluruh penyelenggara telekomunikasi telah melakukan optimalisasi mulai dari pengerahan penyediaan genset, perbaikan jaringan dan kontinuitas pengawasan terhadap titik-titik tertentu yang berpotensi masih dalam tahap recovery.
Sejumlah lokasi yang masih menjadi perhatian publik meliputi Kampung Melayu dan sekitarnya, Jatinegara, Kalibata, Cengkareng, Penjaringan dan Pluit serta berbagai wilayah yang masih tergenang banjir.
Kementerian Kominfo tetap terus berkomunikasi dengan para penyelenggara telekomunikasi untuk selalu memberi perhatian khusus.
PT Telkom melaporkan bahwa secara umum layanan telekomunikasi dapat berfungsi baik, demikian pula dengan kualitas layanan internet.
Untuk layanan telepon tetap (fixed wireline), seluruh Sentral Telepon Otomat sudah kembali "On", termasuk 3 STO dimana terjadi pemadaman PLN, sehingga cukup disuplai genset, yaitu STO Pluit (diharapkan tetap berfungsi), STO Duta Mas, STO Karang Ligar.
Sebagai langkah darurat, akan didatangkan sebanyak 5.500 liter solar untuk memperpanjang operasional genset hingga 50 jam mendatang. Sama halnya dengan Telkomsel, operator seluler ini mengklaim secara umum berjalan normal.
Meskipun ada sejumlah menara radio pemancara (BTS) yang mati namun masih dapat discover BTS terdekat dan hal ini mengingat jumlah BTS di wilayah Jabodetabek cukup tinggi dengan kerapatan dan penyebaran BTS cukup tinggi. Jaringan BTS yang yang mengalami gangguan tersebar di berbagai lokasi disebabkan pemadaman catuan listrik.
PT Huchitson CP Telecommunication mengklaim layanannya masih terjaga dengan standar kualitas layanan dasar (QoS). Hingga kini ini status BTS HCPT yang masih dimatikan adalah 141 BTS 2G dan 194 BTS 3G meliputi area Grogol, Sudirman, Kuningan, Cempaka Putih, Depok, Bekasi dan Kerawang disebabkan genangan air yang masih tinggi, ketersedian listrik yang masih dipadamkan oleh PLN serta keterbatasan akses masuk di lokasi BTS.
Sedangkan PT Indosat menyatakan dalam kondisi darurat banjir seperti ini salah satu upaya yang dilakukan adalah mengaktifkan SNOC (Single Network Operation System) yang memantau jaringan seluruh Indonesia dan berfungsi 24 jam penuh.
PT XL Axiata mengakui telah melakukan perbaikan pada jaringan yang terputus dan melakukan "back up" dengan cara melakukan merotasi jalur layanan, sehingga layanan dapat cepat pulih kembali dan kembali dapat digunakan oleh pelanggan. (*/DWA/IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Sejauh ini operator telekomunikasi melaporkan layanan mereka sudah normal, tidak ada lagi gangguan. Namun jika fakta di lapangan masih menemui gangguan dipersilakan disampaikan ke Call Center BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) 159, dan juga ke twitter @gsdewabroto," kata Kepala Humas Kemenkominfo, Gatot Dewa Broto, dalam keterangan pers, Senin.
Menurut Gatot, sebagai respon terhadap musibah banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya situasi darurat banjir, maka Kemenkominfo terus melakukan monitoring, evaluasi kualitas jaringan, koordinasi dan komunikasi dengan para penyelenggara telekomunikasi.
"Ini kami lakukan dengan tujuan memastikan jaringan telekomunikasi tetap dalam kondisi normal dan baik serta melakukan sejumlah langkah konkret darurat jika masih ada persoalan yang berarti," ujar Gatot.
Ia menjelaskan, berdasarkan laporan sejumlah penyelenggara telekomunikasi yang diterima Kominfo yaitu, layanan telekomunikasi (termasuk layanan internet) secara umum masih dalam kondisi baik dan normal.
Menurutnya operator mengakui ada sejumlah infrastruktur telekomunikasi di lokasi banjir yang sempat mati (off). "Tapi itu semata-mata disebabkan karena akibat langsung dari banjir (contohnya ada fiber optic yang sempat terputus), karena kelangkaan catu daya listrik akibat pemadaman listrik oleh PLN dan sejumlah area tertentu yang masih tergenang banjir," ujar Gatot.
Namun demikian, seluruh penyelenggara telekomunikasi telah melakukan optimalisasi mulai dari pengerahan penyediaan genset, perbaikan jaringan dan kontinuitas pengawasan terhadap titik-titik tertentu yang berpotensi masih dalam tahap recovery.
Sejumlah lokasi yang masih menjadi perhatian publik meliputi Kampung Melayu dan sekitarnya, Jatinegara, Kalibata, Cengkareng, Penjaringan dan Pluit serta berbagai wilayah yang masih tergenang banjir.
Kementerian Kominfo tetap terus berkomunikasi dengan para penyelenggara telekomunikasi untuk selalu memberi perhatian khusus.
PT Telkom melaporkan bahwa secara umum layanan telekomunikasi dapat berfungsi baik, demikian pula dengan kualitas layanan internet.
Untuk layanan telepon tetap (fixed wireline), seluruh Sentral Telepon Otomat sudah kembali "On", termasuk 3 STO dimana terjadi pemadaman PLN, sehingga cukup disuplai genset, yaitu STO Pluit (diharapkan tetap berfungsi), STO Duta Mas, STO Karang Ligar.
Sebagai langkah darurat, akan didatangkan sebanyak 5.500 liter solar untuk memperpanjang operasional genset hingga 50 jam mendatang. Sama halnya dengan Telkomsel, operator seluler ini mengklaim secara umum berjalan normal.
Meskipun ada sejumlah menara radio pemancara (BTS) yang mati namun masih dapat discover BTS terdekat dan hal ini mengingat jumlah BTS di wilayah Jabodetabek cukup tinggi dengan kerapatan dan penyebaran BTS cukup tinggi. Jaringan BTS yang yang mengalami gangguan tersebar di berbagai lokasi disebabkan pemadaman catuan listrik.
PT Huchitson CP Telecommunication mengklaim layanannya masih terjaga dengan standar kualitas layanan dasar (QoS). Hingga kini ini status BTS HCPT yang masih dimatikan adalah 141 BTS 2G dan 194 BTS 3G meliputi area Grogol, Sudirman, Kuningan, Cempaka Putih, Depok, Bekasi dan Kerawang disebabkan genangan air yang masih tinggi, ketersedian listrik yang masih dipadamkan oleh PLN serta keterbatasan akses masuk di lokasi BTS.
Sedangkan PT Indosat menyatakan dalam kondisi darurat banjir seperti ini salah satu upaya yang dilakukan adalah mengaktifkan SNOC (Single Network Operation System) yang memantau jaringan seluruh Indonesia dan berfungsi 24 jam penuh.
PT XL Axiata mengakui telah melakukan perbaikan pada jaringan yang terputus dan melakukan "back up" dengan cara melakukan merotasi jalur layanan, sehingga layanan dapat cepat pulih kembali dan kembali dapat digunakan oleh pelanggan. (*/DWA/IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013