Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan program Entrepreneur Hub dari Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama berbagai perguruan tinggi di Indonesia telah berhasil menghadirkan 500 startup yang digagas oleh para anak muda.
“Sudah ada 500 startup dari anak muda yang terhubung lewat Entrepreneur Hub ini. Kita pernah bawa ke Korea Selatan, Jepang, dan Australia banyak investor yang berminat. Jadi ayo buat bisnis dan kita hubungkan dengan investor. Kami juga telah bekerja sama dengan Kementerian yang membidangi UKM di Korea Selatan untuk mempermudah calon wirausaha Indonesia,” kata Teten saat menghadiri acara Entrepreneur Hub bertajuk Wirausaha Mudah di Unversitas Pendidikan Nasional Denpasar, Bali, Jumat.
Teten mengatakan pada masa sekarang ini, mahasiswa dapat memilih untuk menjadi wirausaha dengan mudah.
Selama dia memiliki rencana bisnis, kampus akan membimbing mahasiswa tersebut untuk mengembangkan bisnisnya sehingga ketika lulus, mahasiswa akan siap menjadi seorang pebisnis andal.
Baca juga: Menkop UKM ingin kampus jadi inkubator lahirnya pebisnis
“Selama empat tahun di kampus, mahasiswa akan dibimbing dan akan kita bangun inkubasinya sehingga ketika lulus menjadi pebisnis. Di Korea Selatan dan Jepang begitu sistemnya. Jadi anak muda yang penting punya bisnis. Tapi harus berbasis inovasi dan teknologi,” kata Menteri Teten.
Adapun programa Entrepreneur Hub dari KemenKopUKM belerja dengan berbagai kampus di Indonesia digagas dengan tujuan untuk menjadikan kampus sebagai pabrik wirausaha guna mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia diprediksi akan menjadi negara maju.
“Untuk menjadi negara maju, minimal harus punya entrepreneur 4 persen. Negara maju rata-rata 12 persen sementara kita baru mencapai 3,47 persen. Maka kami merancang program dengan perguruan tinggi agar kampus bisa menjadi pabrik entrepreneur. Salah satunya di Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas). Jadi nanti terkoneksi dengan enabler, pembiayaan dan sebagainya yang membuat mahasiswa kalau mau punya bisnis, asal ide bagus, dia akan mudah menjadi wirausaha,” kata dia.
Baca juga: MenKopUKM: transformasi digital harus bisa ciptakan peluang ekonomi baru
Dia berharap mahasiswa dapat menjemput peluang perkembangan teknologi yang masif era sekarang ini dengan mengembangkan ide bisnis yang berbasis inovasi dan teknologi.
Sementara itu, Rektor Undiknas Prof. Nyoman Sri Subawa menjelaskan pengembangan mahasiswa sebagai entrepreneur selaras dengan upaya untuk membangun dan mengembangkan UMKM melalui penciptaan wirausaha berbasis inovasi dan teknologi di Indonesia.
“Kegiatan ini sangat tepat dan Undiknas menyediakan diri sebagai tempat literasi digital entrepreneur. Sebanyak 500 mahasiswa hadir di sini, maka menjadi potensial untuk menumbuhkan entrepreneur,” ujarnya.
Dia mengatakan Indonesia sebagai negara yang besar harus siap untuk bersaing dengan negara lain. Maka dari itu, menurutnya generasi muda Indonesia harus mampu menguasai teknologi dan menciptakan produk unggulan yang punya karakteristik yang khas.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
“Sudah ada 500 startup dari anak muda yang terhubung lewat Entrepreneur Hub ini. Kita pernah bawa ke Korea Selatan, Jepang, dan Australia banyak investor yang berminat. Jadi ayo buat bisnis dan kita hubungkan dengan investor. Kami juga telah bekerja sama dengan Kementerian yang membidangi UKM di Korea Selatan untuk mempermudah calon wirausaha Indonesia,” kata Teten saat menghadiri acara Entrepreneur Hub bertajuk Wirausaha Mudah di Unversitas Pendidikan Nasional Denpasar, Bali, Jumat.
Teten mengatakan pada masa sekarang ini, mahasiswa dapat memilih untuk menjadi wirausaha dengan mudah.
Selama dia memiliki rencana bisnis, kampus akan membimbing mahasiswa tersebut untuk mengembangkan bisnisnya sehingga ketika lulus, mahasiswa akan siap menjadi seorang pebisnis andal.
Baca juga: Menkop UKM ingin kampus jadi inkubator lahirnya pebisnis
“Selama empat tahun di kampus, mahasiswa akan dibimbing dan akan kita bangun inkubasinya sehingga ketika lulus menjadi pebisnis. Di Korea Selatan dan Jepang begitu sistemnya. Jadi anak muda yang penting punya bisnis. Tapi harus berbasis inovasi dan teknologi,” kata Menteri Teten.
Adapun programa Entrepreneur Hub dari KemenKopUKM belerja dengan berbagai kampus di Indonesia digagas dengan tujuan untuk menjadikan kampus sebagai pabrik wirausaha guna mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia diprediksi akan menjadi negara maju.
“Untuk menjadi negara maju, minimal harus punya entrepreneur 4 persen. Negara maju rata-rata 12 persen sementara kita baru mencapai 3,47 persen. Maka kami merancang program dengan perguruan tinggi agar kampus bisa menjadi pabrik entrepreneur. Salah satunya di Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas). Jadi nanti terkoneksi dengan enabler, pembiayaan dan sebagainya yang membuat mahasiswa kalau mau punya bisnis, asal ide bagus, dia akan mudah menjadi wirausaha,” kata dia.
Baca juga: MenKopUKM: transformasi digital harus bisa ciptakan peluang ekonomi baru
Dia berharap mahasiswa dapat menjemput peluang perkembangan teknologi yang masif era sekarang ini dengan mengembangkan ide bisnis yang berbasis inovasi dan teknologi.
Sementara itu, Rektor Undiknas Prof. Nyoman Sri Subawa menjelaskan pengembangan mahasiswa sebagai entrepreneur selaras dengan upaya untuk membangun dan mengembangkan UMKM melalui penciptaan wirausaha berbasis inovasi dan teknologi di Indonesia.
“Kegiatan ini sangat tepat dan Undiknas menyediakan diri sebagai tempat literasi digital entrepreneur. Sebanyak 500 mahasiswa hadir di sini, maka menjadi potensial untuk menumbuhkan entrepreneur,” ujarnya.
Dia mengatakan Indonesia sebagai negara yang besar harus siap untuk bersaing dengan negara lain. Maka dari itu, menurutnya generasi muda Indonesia harus mampu menguasai teknologi dan menciptakan produk unggulan yang punya karakteristik yang khas.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023