Kapolres Jembrana-Bali Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) I Dewa Gde Juliana meminta kesepakatan partai politik peserta Pemilu 2024 untuk mewujudkan pemilu yang damai di kabupaten setempat, serta menghindari berita hoaks dan mendorong pemilu yang bebas, rahasia, jujur, adil dan berintegritas.
"Pemilu bukan perang politik, tetapi merupakan bentuk konsolidasi politik. Bangsa ini membutuhkan pemilu yang lancar, aman, damai dan tertib. Kita semua harus mewujudkan hal tersebut,” katanya dalam deklarasi Pemilu Damai di wantilan Pura Jagatnatha, Negara, Kamis.
Untuk pengamanan, dia mengatakan, dengan jumlah 898 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di Kabupaten Jembrana, pihaknya mengerahkan 463 anggota Polri, ditambah 51 anggota TNI dan 1.804 personel Linmas (Hansip).
Untuk tiap TPS, kata dia, pola pengamanan maupun jumlah personel keamanan yang berjaga disesuaikan dengan kondisi dan tingkat risiko.
“Situasi, kondisi dan resiko keamanan masing-masing TPS bisa berbeda, dan pasti dinamis saat pemungutan dan penghitungan suara. Pola pengamanan termasuk jumlah personil yang dikerahkan ke suatu TPS tergantung situasi itu,” katanya.
Selain TPS, menurut dia, penjagaan 24 jam akan dilakukan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jembrana, seperti pada pemilu-pemilu sebelumnya.
Untuk memantau situasi sekaligus melakukan pengamanan di berbagai wilayah, ia mengungkapkan, pihaknya juga melakukan patroli rutin.
Kepada peserta pemilu Kapolres meminta agar melaksanakan yang sudah bersama-sama dideklarasikan yaitu pemilu berjalan damai dengan mengedepankan aspek toleransi, kampanye yang fokus pada gagasan, serta berkomitmen mematuhi aturan.
Dalam kesempatan itu, Ketua KPU Jembrana I Ketut Gede Tangkas Sudiantara mengatakan, pemilu yang damai merupakan tanggungjawab bersama dari partai politik, penyelenggara pemilu dan masyarakat.
“Dengan pemilu yang damai tidak hanya positif bagi keamanan, tapi akan melahirkan pemilu yang berintegritas,” katanya.
Sementara itu, Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang juga hadir dalam deklarasi ini mengatakan mendukung deklarasi yang digagas Polres Jembrana ini, karena pemerintah daerah juga berkepentingan agar pemilu di wilayahnya berjalan aman, lancar dan tertib.
Kesuksesan pemilu, katanya, menjadi tanggung jawab bersama, karena pemilu yang memenuhi peraturan perundang-undangan berikut norma-normanya, akan memunculkan wakil rakyat yang benar-benar mewakili kepentingan masyarakat.
“Pemerintah Kabupaten Jembrana tentu sangat mendukung apapun bentuk gerakan yang bertujuan pemilu berjalan aman, lancar dan tertib. Mari bersama-sama menjaga Jembrana, Bali dan Indonesia lewat pemilu damai,” katanya.
Semua pihak yang hadir juga menyatakan, Jembrana siap menyongsong Pemilu 2024 dengan menjaga perdamaian, keamanan, ketertiban sehingga diperoleh hasil pemilu yang kredibel serta bermartabat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Pemilu bukan perang politik, tetapi merupakan bentuk konsolidasi politik. Bangsa ini membutuhkan pemilu yang lancar, aman, damai dan tertib. Kita semua harus mewujudkan hal tersebut,” katanya dalam deklarasi Pemilu Damai di wantilan Pura Jagatnatha, Negara, Kamis.
Untuk pengamanan, dia mengatakan, dengan jumlah 898 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di Kabupaten Jembrana, pihaknya mengerahkan 463 anggota Polri, ditambah 51 anggota TNI dan 1.804 personel Linmas (Hansip).
Untuk tiap TPS, kata dia, pola pengamanan maupun jumlah personel keamanan yang berjaga disesuaikan dengan kondisi dan tingkat risiko.
“Situasi, kondisi dan resiko keamanan masing-masing TPS bisa berbeda, dan pasti dinamis saat pemungutan dan penghitungan suara. Pola pengamanan termasuk jumlah personil yang dikerahkan ke suatu TPS tergantung situasi itu,” katanya.
Selain TPS, menurut dia, penjagaan 24 jam akan dilakukan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jembrana, seperti pada pemilu-pemilu sebelumnya.
Untuk memantau situasi sekaligus melakukan pengamanan di berbagai wilayah, ia mengungkapkan, pihaknya juga melakukan patroli rutin.
Kepada peserta pemilu Kapolres meminta agar melaksanakan yang sudah bersama-sama dideklarasikan yaitu pemilu berjalan damai dengan mengedepankan aspek toleransi, kampanye yang fokus pada gagasan, serta berkomitmen mematuhi aturan.
Dalam kesempatan itu, Ketua KPU Jembrana I Ketut Gede Tangkas Sudiantara mengatakan, pemilu yang damai merupakan tanggungjawab bersama dari partai politik, penyelenggara pemilu dan masyarakat.
“Dengan pemilu yang damai tidak hanya positif bagi keamanan, tapi akan melahirkan pemilu yang berintegritas,” katanya.
Sementara itu, Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang juga hadir dalam deklarasi ini mengatakan mendukung deklarasi yang digagas Polres Jembrana ini, karena pemerintah daerah juga berkepentingan agar pemilu di wilayahnya berjalan aman, lancar dan tertib.
Kesuksesan pemilu, katanya, menjadi tanggung jawab bersama, karena pemilu yang memenuhi peraturan perundang-undangan berikut norma-normanya, akan memunculkan wakil rakyat yang benar-benar mewakili kepentingan masyarakat.
“Pemerintah Kabupaten Jembrana tentu sangat mendukung apapun bentuk gerakan yang bertujuan pemilu berjalan aman, lancar dan tertib. Mari bersama-sama menjaga Jembrana, Bali dan Indonesia lewat pemilu damai,” katanya.
Semua pihak yang hadir juga menyatakan, Jembrana siap menyongsong Pemilu 2024 dengan menjaga perdamaian, keamanan, ketertiban sehingga diperoleh hasil pemilu yang kredibel serta bermartabat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023