Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Bali melatih warga binaan lembaga pemasyarakatan mengolah sampah organik sebagai salah satu upaya ikut berperan mengurangi volume sampah di tempat pembuangan akhir.

"Saya berharap pelatihan ini dapat meningkatkan produktivitas warga binaan," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Bali Anggiat Napitupulu di Denpasar, Kamis.

Ia berharap warga binaan setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan memiliki bekal, salah satunya mengolah limbah dari sisa makanan.

Selain bernilai ekonomi, ia mengharapkan pelatihan itu juga bermanfaat untuk mengurangi volume sampah, khususnya di lingkungan lembaga pemasyarakatan.

Untuk melaksanakan pelatihan itu, Kanwil Kemenkumham menggandeng Komunitas Bersih-Bersih Bali dan Enzyme Bakti Indonesia.

Baca juga: Rumah Kelola Sampah Pelni di Denpasar olah sampah jadi berguna

Saat ini, pihaknya memberikan edukasi kepada 30 orang warga binaan sebagai tahap permulaan di Lapas Narkotika Kabupaten Bangli, Bali, tentang cara pembuatan sabun batang, minuman soda lemon dan detoksifikasi kaki dari bahan eco enzim.

Eco enzim atau enzim sampah merupakan cairan tanpa bahan kimia hasil fermentasi dari sampah organik.

"Saya sudah membuktikan sendiri bagaimana manfaat dari eco enzim ini sehingga tergerak untuk memberikan pemahaman dan berbagi pengalaman agar bisa bermanfaat bagi banyak orang," kata perwakilan Komunitas Bersih-Bersih Bali dan Enzyme Bakti Indonesia Yuli Eka Yani.

Ia menjelaskan pengaplikasian eco enzim juga bisa digunakan sebagai pupuk organik yang aman bagi lingkungan karena tanpa bahan kimia sehingga dapat mengurangi masalah sampah organik rumah tangga.

Baca juga: Desa Adat Buleleng promosi gunakan "eco enzym" olah sampah organik

Yuli berharap edukasi tersebut dapat diselenggarakan di lembaga pemasyarakatan lain sehingga dapat berperan mengurangi timbulan sampah.

Sementara itu, Kepala Lapas Narkotika Bangli Agus Pritiatno berharap setelah menjalani masa pidana, para warga binaan dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga kelestarian lingkungan.

"Minimal di lingkungan masing-masing, jadilah motor-motor penggerak dalam menjaga kelestarian lingkungan khususnya dalam pemanfaatan eco enzim karena sudah diberikan ilmunya," katanya.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023