Denpasar (Antara Bali) - Petugas Kepolisian Daerah Bali mengimbau masyarakat untuk senantiasa mengamankan dan menjaga pura agar terhindar dari aksi pencurian benda sakral atau pretima yang belakangan marak terjadi.
     
"Kami imbau kepada masyarakat untuk mengamankan puranya karena dari dua hingga tiga hari kami berkeliling pura di hampir seluruh Bali yang kami datangi untuk pra-rekonstruksi, situasinya sepi, tidak dijaga, gelap," kata Kepala Sub-Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali, AKBP Harry Hariadi, di Denpasar, Minggu.
     
Menurut dia, karena kondisi tersebut akan memudahkan orang yang tak bertanggungjawab untuk melancarkan aksinya untuk mencuri benda sakral itu.
     
Ia mengaku pihaknya mengalami kesulitan dalam mengungkap kasus pencurian pretima apabila dihadapkan pada kondisi tersebut.
     
Selain sebagian pura yang tidak dijaga dan dalam kondisi gelap, polisi juga mengimbau kepada masyarakat khususnya kepada pengurus pura agar mulai saat ini melakukan pendataan benda sakral salah satunya dengan mendokumentasikan pretima yang ada di pura.
     
"Rata-rata setiap pura tidak memiliki gambar atau foto sehingga saat dinyatakan hilang, kami tidak bisa membayangkan bendanya seperti apa," ujar Harry.
     
Kesulitan yang dihadapi apabila tidak ada dokumentasi dalam bentuk gambar atau tidak ada yang mengetahui persis bentuk benda sakral itu adalah pada saat petugas mengejar benda berharga itu kepada penjual yang dicurigai menjadi penadah hasil curian.
     
"Kami harapkan masyarakat lebih waspada terutama dengan melibatkan pamswakarsa untuk menjaga puranya," tambahnya.(DWA)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012