Negara (Antara Bali) - Proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang berjalan lancar, meskipun sempat diwarnai isu-isu negatif, harus dicontoh Bali yang tidak lama lagi melaksanakan kegiatan serupa.
Hal tersebut disampaikan Bupati Jembrana I Putu Artha saat menghadiri peluncuran tahapan Pilkada Bali di Taman Kesenian Bung Karno di Negara, Sabtu (8/12) malam.
"Pilkada DKI Jakarta bisa berakhir dengan demokratis, meskipun sempat diwarnai isu-isu yang potensial memecah belah persatuan masyarakat. Hal itu harus dijadikan contoh dalam Pilkada Bali," kata Artha.
Ia melihat, Pilkada DKI Jakarta merupakan fenomena tumbuhnya sikap demokrasi yang lebih dewasa di kalangan elit politik maupun masyarakat.
Meski demikian, Artha mengingatkan, proses hajatan demokrasi yang damai juga dipengaruhi oleh penyelenggaran pemilu dalam hal ini KPU.
"Karena itu saya minta KPU Jembrana, dalam menyelenggarakan Pilkada Bali harus bersifat netral, independen, profesional dan taat hukum. Jalankan tugas konstitusi dengan bertanggungjawab," ujarnya. (GBI/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Hal tersebut disampaikan Bupati Jembrana I Putu Artha saat menghadiri peluncuran tahapan Pilkada Bali di Taman Kesenian Bung Karno di Negara, Sabtu (8/12) malam.
"Pilkada DKI Jakarta bisa berakhir dengan demokratis, meskipun sempat diwarnai isu-isu yang potensial memecah belah persatuan masyarakat. Hal itu harus dijadikan contoh dalam Pilkada Bali," kata Artha.
Ia melihat, Pilkada DKI Jakarta merupakan fenomena tumbuhnya sikap demokrasi yang lebih dewasa di kalangan elit politik maupun masyarakat.
Meski demikian, Artha mengingatkan, proses hajatan demokrasi yang damai juga dipengaruhi oleh penyelenggaran pemilu dalam hal ini KPU.
"Karena itu saya minta KPU Jembrana, dalam menyelenggarakan Pilkada Bali harus bersifat netral, independen, profesional dan taat hukum. Jalankan tugas konstitusi dengan bertanggungjawab," ujarnya. (GBI/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012