Jakarta (Antara Bali) - Anggota Komisi X DPR Reni Marlinawati menganggap pemerintah terlalu tergesa-gesa dalam melakukan perubahan kurikulum pendidikan yang akan diterapkan di sekolah-sekolah mulai tahun 2013.
"Saya melihat rencana pemerintah untuk mengubah kurikulum sekolah yang akan diterapkan pada 2013 merupakan langkah yang tergesa-gesa," kata Reni Marlinawati di Jakarta, Kamis.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan perubahan kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah bukan perkara ringan dan mudah untuk diterapkan.
Salah satu prasyarat mutlak implementasi kurikulum baru adalah guru harus memahami secara benar konsep kurikulum yang akan diaksanakan.
" Bagaimanakah kesiapan guru Indonesia untuk mengimplementasikan kurikulum baru di tahun 2013?" tanya Wakil Sekretaris Fraksi PPP DPR itu.
Reni menilai diperlukan sosialisasi dan bimbingan teknis bagi guru minimal tiga tahun untuk memahami kurikulum baru yang akan diterapkan di tempatnya mengajar.
"Dampak perubahan kurikulum yang paling nyata di depan mata adalah membuat 2,8 juta lebih guru di Indonesia memahami kurikulum baru yang direncanakan pemerintah," tuturnya.(LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Saya melihat rencana pemerintah untuk mengubah kurikulum sekolah yang akan diterapkan pada 2013 merupakan langkah yang tergesa-gesa," kata Reni Marlinawati di Jakarta, Kamis.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan perubahan kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah bukan perkara ringan dan mudah untuk diterapkan.
Salah satu prasyarat mutlak implementasi kurikulum baru adalah guru harus memahami secara benar konsep kurikulum yang akan diaksanakan.
" Bagaimanakah kesiapan guru Indonesia untuk mengimplementasikan kurikulum baru di tahun 2013?" tanya Wakil Sekretaris Fraksi PPP DPR itu.
Reni menilai diperlukan sosialisasi dan bimbingan teknis bagi guru minimal tiga tahun untuk memahami kurikulum baru yang akan diterapkan di tempatnya mengajar.
"Dampak perubahan kurikulum yang paling nyata di depan mata adalah membuat 2,8 juta lebih guru di Indonesia memahami kurikulum baru yang direncanakan pemerintah," tuturnya.(LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012