Pemerintah Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, melakukan upaya pelestarian sastra, adat dan budaya Bali yang merupakan basis pariwisata di "Pulau Dewata" itu melalui momentum pelaksanaan Bulan Bahasa Bali yang dilaksanakan di daerah itu
"Bahasa Bali harus dilestarikan karena menjadi suatu keunikan, terlebih Bali menjadi destinasi pariwisata dunia. Salah satu keunikan itu ya ada di bahasa," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Gede Suyasa dalam keterangan yang diterima di Buleleng, Sabtu.
Ia mengatakan, sesuai visi Gubernur Bali Wayan Koster yakni "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" bahwa semua hal yang bersifat kearifan lokal harus dilestarikan yang salah satunya melalui Bulan Bahasa Bali tersebut.
"Jadi kami di daerah Buleleng ini wajib mendukung upaya-upaya pelestarian kearifan lokal itu. Hal ini menjadi penekanan penting dalam pelaksanaan program yang ada," kata Gede Suyasa.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng Nyoman Wisandika menjelaskan Bulan Bahasa Bali tahun ini, yang mengambil tema "Segara Kerthi "Campuhan Urip Sarwa Prani" yang berarti Bulan Bahasa Bali sebagai altar pemuliaan bahasa, aksara dan sastra Bali untuk memaknai laut sebagai awal dan akhir kehidupan makhluk.
Baca juga: BPBD Buleleng tangani sejumlah bencana akibat hujan deras
Pihaknya mengadakan beberapa perlombaan guna meningkatkan kembali budaya tentang aksara dan sastra Bali setiap tahunnya.
"Kami di halaman Wantilan Sasana Budaya Singaraja menyelenggarakan lomba Bulan Bahasa Bali dengan enam kategori lomba yang diikuti perwakilan dari masing-masing kecamatan se-Buleleng dengan total jumlah peserta 72 peserta," katanya.
Enam jenis lomba yang diselenggarakan itu diantaranya adalah lomba menulis aksara Bali tingkat Sekolah Dasar (SD), lomba menulis lontar tingkat SMP, lomba debat bahasa Bali tingkat SMA/SMK.
Lomba membaca lontar tingkat remaja, lomba bercerita bahasa Bali tingkat Paiketan Krama Istri dan lomba Pidarta antar Kelian/Bendesa Adat.
Pihaknya berharap kegiatan seperti tersebut juga dapat menggali potensi generasi muda dalam melestarikan budaya aksara Bali.
"Nantinya para pemenang dari masing-masing perlombaan akan kembali diikutsertakan mewakili Kabupaten Buleleng dalam perlombaan Bulan Bahasa Bali tingkat provinsi," demikian Nyoman Wisandika.
Baca juga: Penjabat Bupati Buleleng siapkan taman pendidikan digital
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Bahasa Bali harus dilestarikan karena menjadi suatu keunikan, terlebih Bali menjadi destinasi pariwisata dunia. Salah satu keunikan itu ya ada di bahasa," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Gede Suyasa dalam keterangan yang diterima di Buleleng, Sabtu.
Ia mengatakan, sesuai visi Gubernur Bali Wayan Koster yakni "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" bahwa semua hal yang bersifat kearifan lokal harus dilestarikan yang salah satunya melalui Bulan Bahasa Bali tersebut.
"Jadi kami di daerah Buleleng ini wajib mendukung upaya-upaya pelestarian kearifan lokal itu. Hal ini menjadi penekanan penting dalam pelaksanaan program yang ada," kata Gede Suyasa.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng Nyoman Wisandika menjelaskan Bulan Bahasa Bali tahun ini, yang mengambil tema "Segara Kerthi "Campuhan Urip Sarwa Prani" yang berarti Bulan Bahasa Bali sebagai altar pemuliaan bahasa, aksara dan sastra Bali untuk memaknai laut sebagai awal dan akhir kehidupan makhluk.
Baca juga: BPBD Buleleng tangani sejumlah bencana akibat hujan deras
Pihaknya mengadakan beberapa perlombaan guna meningkatkan kembali budaya tentang aksara dan sastra Bali setiap tahunnya.
"Kami di halaman Wantilan Sasana Budaya Singaraja menyelenggarakan lomba Bulan Bahasa Bali dengan enam kategori lomba yang diikuti perwakilan dari masing-masing kecamatan se-Buleleng dengan total jumlah peserta 72 peserta," katanya.
Enam jenis lomba yang diselenggarakan itu diantaranya adalah lomba menulis aksara Bali tingkat Sekolah Dasar (SD), lomba menulis lontar tingkat SMP, lomba debat bahasa Bali tingkat SMA/SMK.
Lomba membaca lontar tingkat remaja, lomba bercerita bahasa Bali tingkat Paiketan Krama Istri dan lomba Pidarta antar Kelian/Bendesa Adat.
Pihaknya berharap kegiatan seperti tersebut juga dapat menggali potensi generasi muda dalam melestarikan budaya aksara Bali.
"Nantinya para pemenang dari masing-masing perlombaan akan kembali diikutsertakan mewakili Kabupaten Buleleng dalam perlombaan Bulan Bahasa Bali tingkat provinsi," demikian Nyoman Wisandika.
Baca juga: Penjabat Bupati Buleleng siapkan taman pendidikan digital
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023