PT Karya Pak Oles Tokcer, sebuah perusahaan swasta nasional berbasis obat-obatan tradisional yang merupakan terbesar di Bali setelah pandemi COVID-19 menerapkan strategi bisnis usaha kreatif yakni kreasi dan  improvisasi untuk satu tujuan.

"Tujuan tersebut  adalah menciptakan produk atau varian produk baru, menemukan strategi pasar yang lebih tepat dan meningkatkan penjualan produk serta keuntungan usaha," kata Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer, Dr Ir Gede Ngurah Wididana, M Agr dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, strategi bisnis usaha kreatif itu seperti orang yang bermain sambil bekerja. 

Ada lima produk yang dihasilkan dari aktivitas kreatif, bermain sambil bekerja tersebut, meliputi Minyak Rajas (obat herbal hewan kesayangan), Minyak Aroma Terapi Kayu Putih dan Citronella, Teh Bokashi Jati Cina, logo Bokashi Internasional.

Selain itu pengembangan pabrik, pembentukan tim informasi kreatif, peningkatan pasar di marketing digital, pengembangan jaringan seminar Teknologi Effective Microorganisms (EM), pertanian organik, herbal secara online, serta pengembangan jaringan pelatihan Yoga Internasional.
 
Pandemi COVID-19 sekarang sudah berakhir, walaupun masih ada beberapa lonjakan kecil yang terus dipantau perkembangannya oleh pemerintah, tetapi tidak membuat stres dan panik masyarakat.

Tetapi virus COVID-19 itu sudah menjadi endemi, ada hidup di bumi bersama manusia, manusianya kebal berkat vaksin dan gaya hidup sehat.

Virus COVID-19 sudah jinak karena bermutasi menjadi lemah. Berakhirnya peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ditandai dengan dicabutnya peraturan tersebut pada 30 Desember 2022.

Gede Ngurah Wididana yang akrab disapa Pak Oles itu menilai, pencabutan PPKM memberikan dampak terhadap peningkatan aktivitas bisnis, kegiatan sosial masyarakat, transportasi, akomodasi, produksi dan konsumsi masyarakat. 

Pandemi virus COVID-19 memberikan pelajaran berharga bagi manusia akan pentingnya hidup dan gaya hidup sehat, selalu waspada, produktif dan kreatif, efektif dan efisien dalam segala hal, serta harus selalu tenang, sigap berjuang, semangat, dan selalu berusaha.

Usaha-usaha untuk terus berjuang selama pandemi COVID-19 dilakukan dari hal-hal kecil, seperti mengayuh sepeda, walaupun jalan menanjak, walau pelan, sepeda harus terus dikayuh, agar tidak rubuh, agar tetap berjalan, walau perlahan. 

Dengan dicabutnya peraturan PPKM tersebut, tim kreatif, pemasaran dan produksi Pak Oles bekerja menjadi lebih giat dan gencar, karena sudah terlebih dahulu melakukan percobaan, survei dan modifikasi strategi, sehingga hanya hasil yang positif dilakukan atau dilanjutkan dengan lebih fokus dan maksimal.

Tim kreatif informasi Pak Oles bekerja sama dengan pihak ke tiga, konsultan yang profesional menangani promosi di media online dan media sosial, di samping itu juga Tim Pak Oles memiliki tim khusus yang menangani media online dan media sosial. 

Tim kreatif Pak Oles mendidik mahasiswa yang kreatif dari berbagai fakultas untuk magang selama 3-6 bulan, serta merekrut volunter dan brand ambasador untuk berkreasi dan berpromosi di media sosial. 

Respon yang positif dari mahasiswa/ pelajar dan masyarakat untuk berpromosi  dan memperkenalkan produk Pak Oles sangat meningkatkan kinerja perusahaan di saat Pandemi COVID-19.  Kreativitas tersebut dilanjutkan dengan lebih maksimal di tahun 2023. 

Untuk kreatif harus memiliki modal yaitu keberanian, semangat dan visi. Visi yang kuat akan membangkitkan semangat dan keberanian berusaha. 

Visi Pak Oles dalam berusaha adalah: membangun masyarakat sejahtera dengan Teknologi EM (Effective Microorganisms). 

Visi itulah yang menyemangati dan memberikan kreasi untuk terus giat dan tekun berusaha di tengah badai COVID-19 yang sudah berlalu.  Tahun 2023 adalah tahun harapan baru, tahun yang cerah, seperti menyambut pagi yang cerah setelah berlalunya badai di malam hari. 

"Harapan baru dan semangat baru lahir karena kesiapan dan kesigapan melampaui badai," tutur Pak Oles. linktr.ee/pakolescom. 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023