Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan menghentikan operasi pencarian dua warga negara asing (WNA) berkebangsaan Jerman dan Austria yang hilang setelah terseret ombak di Diamond Beach, Nusa Penida, Klungkung, Bali.
Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada dalam siaran tertulisnya yang diterima di Denpasar, Bali, Rabu, mengumumkan penghentian operasi setelah mencari selama 9 hari.
“Kami selalu berkomunikasi dari awal (dengan para pihak) dari awal kejadian ini sampai hari kesembilan baik dengan keluarga, sahabat, termasuk dengan konsulat dan semuanya kooperatif dan memahami tugas kami, mereka juga menghargai regulasi yang ada di Indonesia,” kata Gede Darmada.
Ia menyampaikan tim SAR gabungan sejak hari pertama telah melibatkan berbagai pihak termasuk TNI, Polri, warga dan aparat di Nusa Penida, untuk mencari dua WNA yang hilang itu.
Tim SAR gabungan juga telah memperlebar area pencarian sampai ke Manta Point, Crystal Bay, dan sampai mendekati perbatasan Selat Lombok.
Baca juga: Tim SAR cari warga Jerman dan Austria hilang di Diamond Beach
“Kami tidak berhenti sampai di situ, kami juga membagi informasi (WNA hilang) ke kapal-kapal yang melintas agar saat mereka melihat (keberadaan dua WNA) agar share ke kami,” kata dia.
Dua WNA, yang masing-masing berinisial YC dan MM dilaporkan hilang terseret ombak di Diamond Beach, Nusa Penida, minggu lalu (3/1). Upaya pencarian pun langsung dilakukan oleh tim SAR gabungan sampai Rabu (11/1).
“Kami telah mencari di dua sisi, baik lewat laut maupun lewat darat. Pencarian lewat laut pada hari ketujuh ini kami optimalkan sampai timur Nusa Penida. Area pencarian kami perlebar, tetapi hasilnya masih nihil,” kata Gede Darmada pada awal minggu ini (9/1).
Dalam kesempatan yang sama, ia menambahkan pencarian dua WNA pada hari ketujuh terkendala cuaca buruk, khususnya gelombang laut yang tingginya dapat mencapai 2,5 meter sampai dengan 4 meter.
Baca juga: Tim SAR temukan wisatawan yang terseret arus di Batu Belig
Sementara itu, Koordinator Unit Siaga SAR Nusa Penida Cakra Negara pada hari ketujuh pencarian menyampaikan penyisiran pada Senin dilakukan ke arah selatan sampai dengan selatan Lombok. Luas area pencarian mencapai 7,38 nautical mile persegi.
Tidak hanya mencari di wilayah laut, tim SAR gabungan juga menyisir area darat terutama di pesisir Diamond Beach, dan memantau dari atas tebing.
“Kami berupaya semaksimal mungkin menyisir bibir pantai dan atas-atas tebing, karena (dari ketinggian) kami bisa melihat (kemungkinan) korban mengambang atau mengapung di laut,” kata Kepala Basarnas Bali Gede Darmada.
Namun, berbagai upaya tim SAR gabungan itu belum membuahkan hasil. Tim SAR gabungan yang mencari dua WNA itu terdiri atas unsur SAR dari tim rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Polsek Nusa Penida, Polair Polres Klungkung, Koramil Nusa Penida, BPBD Klungkung, dan masyarakat setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada dalam siaran tertulisnya yang diterima di Denpasar, Bali, Rabu, mengumumkan penghentian operasi setelah mencari selama 9 hari.
“Kami selalu berkomunikasi dari awal (dengan para pihak) dari awal kejadian ini sampai hari kesembilan baik dengan keluarga, sahabat, termasuk dengan konsulat dan semuanya kooperatif dan memahami tugas kami, mereka juga menghargai regulasi yang ada di Indonesia,” kata Gede Darmada.
Ia menyampaikan tim SAR gabungan sejak hari pertama telah melibatkan berbagai pihak termasuk TNI, Polri, warga dan aparat di Nusa Penida, untuk mencari dua WNA yang hilang itu.
Tim SAR gabungan juga telah memperlebar area pencarian sampai ke Manta Point, Crystal Bay, dan sampai mendekati perbatasan Selat Lombok.
Baca juga: Tim SAR cari warga Jerman dan Austria hilang di Diamond Beach
“Kami tidak berhenti sampai di situ, kami juga membagi informasi (WNA hilang) ke kapal-kapal yang melintas agar saat mereka melihat (keberadaan dua WNA) agar share ke kami,” kata dia.
Dua WNA, yang masing-masing berinisial YC dan MM dilaporkan hilang terseret ombak di Diamond Beach, Nusa Penida, minggu lalu (3/1). Upaya pencarian pun langsung dilakukan oleh tim SAR gabungan sampai Rabu (11/1).
“Kami telah mencari di dua sisi, baik lewat laut maupun lewat darat. Pencarian lewat laut pada hari ketujuh ini kami optimalkan sampai timur Nusa Penida. Area pencarian kami perlebar, tetapi hasilnya masih nihil,” kata Gede Darmada pada awal minggu ini (9/1).
Dalam kesempatan yang sama, ia menambahkan pencarian dua WNA pada hari ketujuh terkendala cuaca buruk, khususnya gelombang laut yang tingginya dapat mencapai 2,5 meter sampai dengan 4 meter.
Baca juga: Tim SAR temukan wisatawan yang terseret arus di Batu Belig
Sementara itu, Koordinator Unit Siaga SAR Nusa Penida Cakra Negara pada hari ketujuh pencarian menyampaikan penyisiran pada Senin dilakukan ke arah selatan sampai dengan selatan Lombok. Luas area pencarian mencapai 7,38 nautical mile persegi.
Tidak hanya mencari di wilayah laut, tim SAR gabungan juga menyisir area darat terutama di pesisir Diamond Beach, dan memantau dari atas tebing.
“Kami berupaya semaksimal mungkin menyisir bibir pantai dan atas-atas tebing, karena (dari ketinggian) kami bisa melihat (kemungkinan) korban mengambang atau mengapung di laut,” kata Kepala Basarnas Bali Gede Darmada.
Namun, berbagai upaya tim SAR gabungan itu belum membuahkan hasil. Tim SAR gabungan yang mencari dua WNA itu terdiri atas unsur SAR dari tim rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Polsek Nusa Penida, Polair Polres Klungkung, Koramil Nusa Penida, BPBD Klungkung, dan masyarakat setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023