Denpasar (Antara Bali) - Bali mengimpor sejumlah komponen alat produksi senilai 15,94 juta dolar AS selama September 2012, melonjak 82,58 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 8,73 juta dolar AS.

Nilai impor itu jauh lebih kecil dibandingkan perolehan devisa yang diraih daerah ini mencapai 45,09 juta dolar AS pada bulan September 2012, meningkat 5,29 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 42,82 juta dolar AS, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Gede Suarsa, di Denpasar, Sabtu.

Komponen alat produksi tersebut, kata dia, dominan didatangkan dari lima negara meliputi Hongkong 32,25 persen, kemudian Spanyol 14,45 persen, China 9,73 persen, Jerman 8,76 persen, dan Amerika Serikat 7,35 persen.

Aneka jenis alat produksi yang didatangkan dari luar negeri itu, antara lain, produk mesin-mesin/mekanik 20,03 persen, produk perhiasan/permata 30,03 persen, dan produk mesin/peralatan listrik 14,41 persen.

Selain itu, juga produk kapal laut dan bangunan terapung 11,14 persen serta produk benda dari batu, gips dan semen sebesar 3,49 persen.

Gede Suarsa menjelaskan, impor komponen alat produksi secara tidak langsung itu mampu meningkatkan proses dan produksi yang akhirnya meningkatkan perolehan devisa.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012