Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Brahma Vidya (KMHD-YBV) Undiksha, Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali mengajak mahasiswa kampus pendidikan di Pulau Dewata tersebut menjadi generasi religius sebagai bekal menghadapi tantangan perkembangan zaman saat ini.
"Kami sebagai organisasi intra kampus berbasis keagamaan ingin mengajak mahasiswa untuk bukan hanya menjadi generasi yang cerdas, namun juga religius," kata Ketua Panitia Widya Sabha Undiksha, I Gede Wahyu Permana dalam keterangan pers yang diterima di Singaraja, Senin.
Ia mengatakan, Widya Sabha kali yang dilaksanakan di Undiksha mengusung tema “Abinaya Abiarta Widyaguna”, yaitu berproses atau berkembangnya ilmu pengetahuan.
Adapun beberapa kegiatan yang dilaksanakan seperti siraman rohani atau "dharma wacana", diskusi keagamaan atau "dharma tula", dan juga pengenalan fungsionaris serta program kerja dari KMHD YBV Undiksha.
Baca juga: Undiksha Singaraja terima 15 mahasiswa S3 asal Tiongkok
Sehari sebelumnya juga dilaksanakan upacara "majaya-jaya" sekaligus sembahyang bersama. Ditegaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi mahasiswa Hindu Undiksha. "Sesuai temanya, tujuan kegiatan ini adalah mengembangkan potensi mahasiswa Hindu Undiksha," terangnya.
Acara ini dibuka oleh Koordinator Penasihat KMHD YBV Undiksha, Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd. Mewakili Rektor, ia memberikan apresiasi atas keikutsertaan mahasiswa Hindu Undiksha dalam kegiatan ini.
Diharapkan, kesempatan ini dapat menjadi proses penempaan untuk mewujudkan generasi muda Hindu yang cerdas dan religius. Dua hal tersebut sekaligus dijadikan acuan dalam pelaksanaan program ke depan oleh KMHD YBV Undiksha.
“Program yang dirancang ke depan merujuk pada pembentukan mahasiswa hindu yang bukan hanya cerdas, tetapi juga religius. Program-programnya merupakan turunan dari cita-cita itu,” katanya.
Baca juga: Undiksha Singaraja-Bali kembangkan riset inovatif
Melalui widya sabha ini, mahasiswa Hindu Undiksha juga diajak untuk memahami dan meningkatkan pengetahuan tentang tatwa maupun dresta agama Hindu, sehingga dapat bertahan kokoh di tengah hadirnya berbagai tantangan.
“Ini perlu dimantapkan supaya mereka kokoh bertahan dalam dresta, dalam tradisinya. Jadi tradisi yang dilandasi dengan pengetahuan pasti lebih baik dari pada yang tidak dilandasi oleh pengetahuan,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Kami sebagai organisasi intra kampus berbasis keagamaan ingin mengajak mahasiswa untuk bukan hanya menjadi generasi yang cerdas, namun juga religius," kata Ketua Panitia Widya Sabha Undiksha, I Gede Wahyu Permana dalam keterangan pers yang diterima di Singaraja, Senin.
Ia mengatakan, Widya Sabha kali yang dilaksanakan di Undiksha mengusung tema “Abinaya Abiarta Widyaguna”, yaitu berproses atau berkembangnya ilmu pengetahuan.
Adapun beberapa kegiatan yang dilaksanakan seperti siraman rohani atau "dharma wacana", diskusi keagamaan atau "dharma tula", dan juga pengenalan fungsionaris serta program kerja dari KMHD YBV Undiksha.
Baca juga: Undiksha Singaraja terima 15 mahasiswa S3 asal Tiongkok
Sehari sebelumnya juga dilaksanakan upacara "majaya-jaya" sekaligus sembahyang bersama. Ditegaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi mahasiswa Hindu Undiksha. "Sesuai temanya, tujuan kegiatan ini adalah mengembangkan potensi mahasiswa Hindu Undiksha," terangnya.
Acara ini dibuka oleh Koordinator Penasihat KMHD YBV Undiksha, Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd. Mewakili Rektor, ia memberikan apresiasi atas keikutsertaan mahasiswa Hindu Undiksha dalam kegiatan ini.
Diharapkan, kesempatan ini dapat menjadi proses penempaan untuk mewujudkan generasi muda Hindu yang cerdas dan religius. Dua hal tersebut sekaligus dijadikan acuan dalam pelaksanaan program ke depan oleh KMHD YBV Undiksha.
“Program yang dirancang ke depan merujuk pada pembentukan mahasiswa hindu yang bukan hanya cerdas, tetapi juga religius. Program-programnya merupakan turunan dari cita-cita itu,” katanya.
Baca juga: Undiksha Singaraja-Bali kembangkan riset inovatif
Melalui widya sabha ini, mahasiswa Hindu Undiksha juga diajak untuk memahami dan meningkatkan pengetahuan tentang tatwa maupun dresta agama Hindu, sehingga dapat bertahan kokoh di tengah hadirnya berbagai tantangan.
“Ini perlu dimantapkan supaya mereka kokoh bertahan dalam dresta, dalam tradisinya. Jadi tradisi yang dilandasi dengan pengetahuan pasti lebih baik dari pada yang tidak dilandasi oleh pengetahuan,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022