Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, menerima sebanyak 15 orang mahasiswa baru Program Studi S3 Ilmu Pendidikan asal Tiongkok sebagai bagian dari upaya internasionalisasi perguruan tinggi di Indonesia bagian timur tersebut.
"Hal ini merupakan terobosan luar biasa yang dilakukan Undiksha guna mewujudkan program kerja yang sudah dirancang bapak rektor," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Undiksha, Dr. Gede Rasben Dantes, S,T.,M.T.I saat orientasi pengenalan kehidupan kampus secara daring, Sabtu.
Undiksha sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di Tanah Air terus berupaya meningkatkan jumlah mahasiswa dari luar negeri, baik untuk jenjang pendidikan sarjana, magister, dan doktor.
Adapun program kerja Rektor Undiksha yakni implementasi program internationalization at home pada 2019. Selain itu, juga sebagai upaya untuk mewujudkan Undiksha sebagai trend setter dan universitas bereputasi internasional maupun dalam upaya mewujudkan visi "Menjadi Universitas Unggul Berlandaskan Falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045".
Baca juga: Undiksha Singaraja-Bali kembangkan riset inovatif
Berangkat dari hal tersebut, pihaknya memberikan apresiasi atas kepercayaan mahasiswa dari Tiongkok sebanyak 15 orang yang telah memilih Undiksha sebagai tujuan menempuh pendidikan doktor. "Semoga dengan kehadiran mahasiswa ini, semakin menjadikan Undiksha sebagai rumah belajar masyarakat internasional," ungkapnya.
Dalam proses perkuliahan, Undiksha berkomitmen untuk memberikan mahasiswa pengetahuan, kompetensi, skill, dan pengalaman terbaik.
"Atas hal itu, berbagai aspek menjadi perhatian, mulai dari tenaga pendidik atau dosen yang kompeten di bidangnya maupun sarana prasana. “Kami terus berbenah untuk menghadapi persaingan ke depan," ujar Rasben Dantes.
Sepanjang tahun 2022, Undiksha telah menerima 100 mahasiswa luar negeri untuk mengikuti berbagai program. Jumlah ini diharapkan dapat terus meningkat. Undiksha telah melakukan berbagai upaya, mulai dari pengajuan akreditasi internasional untuk 21 program studi yang terdiri atas lima klaster, pembentukan program BIPA, dan sebagainya.
Baca juga: Undiksha Singaraja-Bali buka penjaringan Calon Rektor
"Kami berharap ke depan ada peningkatan jumlah mahasiswa dari luar negeri," kata Wakil Rektor asal Kabupaten Badung ini.
Sementara itu, Direktur Pascasarjana Undiksha, Prof. Dr. I Gusti Putu Suharta, M.Si., menyampaikan penerimaan mahasiswa dari luar negeri ini baru kali pertama untuk program studi S3 Ilmu Pendidikan.
"Sebelum perkuliahan, kami memberikan orientasi dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui tentang Undiksha dan program studi," katanya.
Pihaknya juga mengharapkan mahasiswa ini dapat menyelesaikan studi tepat waktu dan mampu menjadi lulusan yang berkarakter, adaptif, kolaboratif, terampil, dan inspiratif.
"Masa studi maksimum untuk S3, enam tahun dan perpanjangan satu tahun. Tetapi kami berharap bisa tuntas tiga tahun sesuai waktu normal," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Hal ini merupakan terobosan luar biasa yang dilakukan Undiksha guna mewujudkan program kerja yang sudah dirancang bapak rektor," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Undiksha, Dr. Gede Rasben Dantes, S,T.,M.T.I saat orientasi pengenalan kehidupan kampus secara daring, Sabtu.
Undiksha sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di Tanah Air terus berupaya meningkatkan jumlah mahasiswa dari luar negeri, baik untuk jenjang pendidikan sarjana, magister, dan doktor.
Adapun program kerja Rektor Undiksha yakni implementasi program internationalization at home pada 2019. Selain itu, juga sebagai upaya untuk mewujudkan Undiksha sebagai trend setter dan universitas bereputasi internasional maupun dalam upaya mewujudkan visi "Menjadi Universitas Unggul Berlandaskan Falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045".
Baca juga: Undiksha Singaraja-Bali kembangkan riset inovatif
Berangkat dari hal tersebut, pihaknya memberikan apresiasi atas kepercayaan mahasiswa dari Tiongkok sebanyak 15 orang yang telah memilih Undiksha sebagai tujuan menempuh pendidikan doktor. "Semoga dengan kehadiran mahasiswa ini, semakin menjadikan Undiksha sebagai rumah belajar masyarakat internasional," ungkapnya.
Dalam proses perkuliahan, Undiksha berkomitmen untuk memberikan mahasiswa pengetahuan, kompetensi, skill, dan pengalaman terbaik.
"Atas hal itu, berbagai aspek menjadi perhatian, mulai dari tenaga pendidik atau dosen yang kompeten di bidangnya maupun sarana prasana. “Kami terus berbenah untuk menghadapi persaingan ke depan," ujar Rasben Dantes.
Sepanjang tahun 2022, Undiksha telah menerima 100 mahasiswa luar negeri untuk mengikuti berbagai program. Jumlah ini diharapkan dapat terus meningkat. Undiksha telah melakukan berbagai upaya, mulai dari pengajuan akreditasi internasional untuk 21 program studi yang terdiri atas lima klaster, pembentukan program BIPA, dan sebagainya.
Baca juga: Undiksha Singaraja-Bali buka penjaringan Calon Rektor
"Kami berharap ke depan ada peningkatan jumlah mahasiswa dari luar negeri," kata Wakil Rektor asal Kabupaten Badung ini.
Sementara itu, Direktur Pascasarjana Undiksha, Prof. Dr. I Gusti Putu Suharta, M.Si., menyampaikan penerimaan mahasiswa dari luar negeri ini baru kali pertama untuk program studi S3 Ilmu Pendidikan.
"Sebelum perkuliahan, kami memberikan orientasi dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui tentang Undiksha dan program studi," katanya.
Pihaknya juga mengharapkan mahasiswa ini dapat menyelesaikan studi tepat waktu dan mampu menjadi lulusan yang berkarakter, adaptif, kolaboratif, terampil, dan inspiratif.
"Masa studi maksimum untuk S3, enam tahun dan perpanjangan satu tahun. Tetapi kami berharap bisa tuntas tiga tahun sesuai waktu normal," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022