Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersama tim inflasi daerah setempat memantau harga pangan di Pasar Galiran, Klungkung, Bali, sebagai antisipasi adanya lonjakan harga usai penetapan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Bupati Suwirta di Klungkung, Selasa, menyatakan peninjauan tersebut untuk mengecek dan memastikan tidak adanya permainan harga khususnya bahan pangan yang berpengaruh terhadap inflasi daerah.
Sebelumnya, pada Senin (12/9/2022), Suwirta bersama tim sempat mengecek situasi harga di pedagang grosir dan berdialog dengan para pedagang sayur yang sebagian besar berasal dari Kintamani dan Bangli dan menemukan fakta bahwa harga untuk beberapa jenis hasil pertanian seperti cabai, tomat, buncis, kubis, terong dan bawang mengalami penurunan, sedangkan untuk harga beras di grosir mengalami kenaikan lima persen atau Rp400 per kilogram.
Dari tinjauan di Pasar Galiran, Bupati menemukan adanya variasi harga pada beberapa pedagang yang menjual bawang, cabai, dan kebutuhan pokok lainnya.
"Pedagang yang menjual barang pada saat membeli barang dagangannya dengan harga mahal, maka mereka pun menjualnya dengan harga yang lebih mahal untuk menutupi kerugiannya, kita juga tidak bisa menyalahkan," katanya.
Baca juga: Bupati Klungkung: Pemberian BLT BBM untuk naikan daya beli masyarakat
Dia menjelaskan secara umum, semua barang kebutuhan pokok yang belakangan sempat mengalami kenaikan yang drastis sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Namun hal tersebut berbeda dengan harga beras dan palen-palen (barang kebutuhan sehari-hari). Naiknya harga beras dan palen-palen menjadi perhatian serius bagi pemerintah.
"Kenaikan BBM tentu akan berimbas pada inflasi. Inflasi harus kita waspadai bersama. Harga palen-palen memang terpengaruh dari kenaikan harga BBM, kalau kebutuhan pokok yang hasil pertanian tidak begitu pengaruh mengalami kenaikan," kata Suwirta.
Setelah meninjau harga bahan pokok, Bupati juga menyambangi beberapa toko yang menjual bahan bangunan. Dalam peninjauan ke salah satu toko bangunan itu, ia menemukan belum terjadi kenaikan harga.
Bupati Klungkung juga menginstruksikan untuk harga kebutuhan pokok di Nusa Penida, perlu dilakukan peninjauan dan akan dirapatkan agar harga kebutuhan pokok tidak mengalami peningkatan yang drastis.
"Kita akan usahakan dengan kebijakan yang akan kita putuskan, apakah dengan dana subsidi angkutan atau kita tugaskan salah satu wadah untuk mengkoordinir pengiriman barang. Oleh sebab itu, hari ini kami turun untuk mengambil langkah-langkah, strategi menekan inflasi," kata Bupati asal Nusa Penida tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Bupati Suwirta di Klungkung, Selasa, menyatakan peninjauan tersebut untuk mengecek dan memastikan tidak adanya permainan harga khususnya bahan pangan yang berpengaruh terhadap inflasi daerah.
Sebelumnya, pada Senin (12/9/2022), Suwirta bersama tim sempat mengecek situasi harga di pedagang grosir dan berdialog dengan para pedagang sayur yang sebagian besar berasal dari Kintamani dan Bangli dan menemukan fakta bahwa harga untuk beberapa jenis hasil pertanian seperti cabai, tomat, buncis, kubis, terong dan bawang mengalami penurunan, sedangkan untuk harga beras di grosir mengalami kenaikan lima persen atau Rp400 per kilogram.
Dari tinjauan di Pasar Galiran, Bupati menemukan adanya variasi harga pada beberapa pedagang yang menjual bawang, cabai, dan kebutuhan pokok lainnya.
"Pedagang yang menjual barang pada saat membeli barang dagangannya dengan harga mahal, maka mereka pun menjualnya dengan harga yang lebih mahal untuk menutupi kerugiannya, kita juga tidak bisa menyalahkan," katanya.
Baca juga: Bupati Klungkung: Pemberian BLT BBM untuk naikan daya beli masyarakat
Dia menjelaskan secara umum, semua barang kebutuhan pokok yang belakangan sempat mengalami kenaikan yang drastis sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Namun hal tersebut berbeda dengan harga beras dan palen-palen (barang kebutuhan sehari-hari). Naiknya harga beras dan palen-palen menjadi perhatian serius bagi pemerintah.
"Kenaikan BBM tentu akan berimbas pada inflasi. Inflasi harus kita waspadai bersama. Harga palen-palen memang terpengaruh dari kenaikan harga BBM, kalau kebutuhan pokok yang hasil pertanian tidak begitu pengaruh mengalami kenaikan," kata Suwirta.
Setelah meninjau harga bahan pokok, Bupati juga menyambangi beberapa toko yang menjual bahan bangunan. Dalam peninjauan ke salah satu toko bangunan itu, ia menemukan belum terjadi kenaikan harga.
Bupati Klungkung juga menginstruksikan untuk harga kebutuhan pokok di Nusa Penida, perlu dilakukan peninjauan dan akan dirapatkan agar harga kebutuhan pokok tidak mengalami peningkatan yang drastis.
"Kita akan usahakan dengan kebijakan yang akan kita putuskan, apakah dengan dana subsidi angkutan atau kita tugaskan salah satu wadah untuk mengkoordinir pengiriman barang. Oleh sebab itu, hari ini kami turun untuk mengambil langkah-langkah, strategi menekan inflasi," kata Bupati asal Nusa Penida tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022