Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengajak kaum perempuan Bali harus mampu menjadi contoh dan panutan di masyarakat, meskipun sibuk membantu perekonomian keluarga.
"Jangan sampai anak-anak kita terabaikan dan kehilangan kasih sayang lantaran fokus mencari uang. Perempuan harus pintar mengatur waktu," kata Putri Koster saat menjadi narasumber dialog Implementasi Semangat Kartini Menuju Bali Era Baru di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, perempuan dilahirkan untuk menjadi seorang yang "multi tasking" sehingga jangan sampai melupakan kewajiban dasar sebagai ibu rumah tangga yang memiliki peran penting dalam mendidik putra-putrinya.
"Hal ini agar terwujud karakter bangsa yang kuat, tangguh dan berbudaya ketimuran yang penuh etika, sopan santun dan budi pekerti," ujar istri Gubernur Bali itu.
Baca juga: PKK Badung berkomitmen bantu masyarakat saat pandemi
Ia menambahkan, untuk mengisi perjuangan mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan mempersiapkan diri bersaing di dunia globalisasi, kaum perempuan Bali harus siap dan terus menjadi garda terdepan dalam rumah tangga untuk menghalau setiap permasalahan dan gangguan yang datang.
"Sekaligus bersiap juga sebagai benteng terakhir yang berdiri tegak di belakang untuk menjaga anggota keluarga terutama anak-anaknya dari musuh terdahsyat yakni narkoba dan pergaulan bebas," ujarnya.
Dengan semangat membangun Bali Era Baru, Tim Penggerak PKK Provinsi Bali juga secara aktif melakukan sosialisasi mewujudkan keluarga sejahtera dan bebas stunting.
Tidak hanya itu, gerakan Tim Penggerak PKK dilengkapi dengan aksi sosial berupa pemberian makanan tambahan untuk lansia, ibu hamil dan balita. Hal ini tentu saja berperan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan gangguan kesehatan dalam masyarakat.
Baca juga: PKK Bali dorong penguatan sinergi hingga dasa wisma
Terkait semangat Kartini yang bisa diaktualisasikan TP PKK Provinsi Bali dalam menuju Bali era baru, salah satunya adalah melaksanakan sosialisasi pentingnya melahirkan generasi berkualitas, sehat, cerdas kuat dan tangguh untuk menghadapi masa depan.
Tidak hanya kuat dalam pendidikan, namun juga menanamkan pentingnya untuk selalu bergotong royong.
Selain itu, gerakan mewujudkan HATINYA PKK, tanggap bencana, pola asuh dengan kasih sayang dan perekonomian yang sehat dalam keluarga sehingga mampu mewujudkan keluarga yang sehat, berkualitas, sejahtera dan tangguh juga menjadi prioritas yang dilakukan selama ini.
Ketua LSM Bali Sruti Luh Riniti Rahayu mengatakan wanita masa kini harus memiliki semangat untuk berani berbicara dan inovatif yang diimplementasikan dan dibuktikan dalam kehidupan nyata.
"Kontribusi perempuan sangat penting dalam kesejahteraan keluarga, karena kesuksesan mendidik anak menjadi tanggung jawab bersama antara suami maupun istri," katanya.
Baca juga: Ketua PKK Bali minta program sesuai kebutuhan masyarakat
Seorang istri (ibu), lanjut dia, memiliki peran dan tanggung jawab lebih besar dalam menjadikan generasinya berkualitas dan memiliki potensi.
"Sekalipun kita adalah ibu rumah tangga yang aktif mengurus rumah tangga, namun kita adalah perempuan yang menjadi tiang negara," ujar Riniti.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Jangan sampai anak-anak kita terabaikan dan kehilangan kasih sayang lantaran fokus mencari uang. Perempuan harus pintar mengatur waktu," kata Putri Koster saat menjadi narasumber dialog Implementasi Semangat Kartini Menuju Bali Era Baru di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, perempuan dilahirkan untuk menjadi seorang yang "multi tasking" sehingga jangan sampai melupakan kewajiban dasar sebagai ibu rumah tangga yang memiliki peran penting dalam mendidik putra-putrinya.
"Hal ini agar terwujud karakter bangsa yang kuat, tangguh dan berbudaya ketimuran yang penuh etika, sopan santun dan budi pekerti," ujar istri Gubernur Bali itu.
Baca juga: PKK Badung berkomitmen bantu masyarakat saat pandemi
Ia menambahkan, untuk mengisi perjuangan mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan mempersiapkan diri bersaing di dunia globalisasi, kaum perempuan Bali harus siap dan terus menjadi garda terdepan dalam rumah tangga untuk menghalau setiap permasalahan dan gangguan yang datang.
"Sekaligus bersiap juga sebagai benteng terakhir yang berdiri tegak di belakang untuk menjaga anggota keluarga terutama anak-anaknya dari musuh terdahsyat yakni narkoba dan pergaulan bebas," ujarnya.
Dengan semangat membangun Bali Era Baru, Tim Penggerak PKK Provinsi Bali juga secara aktif melakukan sosialisasi mewujudkan keluarga sejahtera dan bebas stunting.
Tidak hanya itu, gerakan Tim Penggerak PKK dilengkapi dengan aksi sosial berupa pemberian makanan tambahan untuk lansia, ibu hamil dan balita. Hal ini tentu saja berperan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan gangguan kesehatan dalam masyarakat.
Baca juga: PKK Bali dorong penguatan sinergi hingga dasa wisma
Terkait semangat Kartini yang bisa diaktualisasikan TP PKK Provinsi Bali dalam menuju Bali era baru, salah satunya adalah melaksanakan sosialisasi pentingnya melahirkan generasi berkualitas, sehat, cerdas kuat dan tangguh untuk menghadapi masa depan.
Tidak hanya kuat dalam pendidikan, namun juga menanamkan pentingnya untuk selalu bergotong royong.
Selain itu, gerakan mewujudkan HATINYA PKK, tanggap bencana, pola asuh dengan kasih sayang dan perekonomian yang sehat dalam keluarga sehingga mampu mewujudkan keluarga yang sehat, berkualitas, sejahtera dan tangguh juga menjadi prioritas yang dilakukan selama ini.
Ketua LSM Bali Sruti Luh Riniti Rahayu mengatakan wanita masa kini harus memiliki semangat untuk berani berbicara dan inovatif yang diimplementasikan dan dibuktikan dalam kehidupan nyata.
"Kontribusi perempuan sangat penting dalam kesejahteraan keluarga, karena kesuksesan mendidik anak menjadi tanggung jawab bersama antara suami maupun istri," katanya.
Baca juga: Ketua PKK Bali minta program sesuai kebutuhan masyarakat
Seorang istri (ibu), lanjut dia, memiliki peran dan tanggung jawab lebih besar dalam menjadikan generasinya berkualitas dan memiliki potensi.
"Sekalipun kita adalah ibu rumah tangga yang aktif mengurus rumah tangga, namun kita adalah perempuan yang menjadi tiang negara," ujar Riniti.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022