Jakarta (Antara Bali) - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia, Adhi Siswaja Lukman, mengatakan pengusaha makanan dan minuman belum akan menaikkan harga produknya meskipun terjadi kenaikan harga komoditas pangan dunia.

"Produsen masih memiliki stok cukup sehingga menahan diri untuk tidak menaikkan harga. Tapi seberapa lama bertahan, ini yang jadi masalah," kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi Siswaja Lukman di Jakarta, Jumat.

Adhi mengatakan kenaikan harga komoditas pangan dunia sangat berpengaruh terhadap bahan baku industri makanan dan minuman dalam negeri. Menurut dia, beberapa bahan baku makanan dan minuman masih bergantung pada impor.

Ia mengatakan, kemungkinan produsen akan bertahan dengan harga lama hingga bulan Desember 2012 jika kenaikan harga komoditas pangan dunia terus naik. Dia memperkirakan, Januari 2013 akan terjadi penyesuaian harga dari dampak global tersebut.

Terkait rencana pemerintah untuk menaikkan harga gas dan tarif dasar listrik (TDL), Adhi menambahkan, kemungkinan akan mengakibatkan penyesuaian harga jual makanan dan minuman.

Menurut dia, pengaruh rencana kenaikan gas dan TDL itu sebesar tiga hingga lima persen kepada harga jual produk makanan dan minuman. "Kemungkinan kenaikan harga jualnya minimal lima persen dari harga jual produk makanan dan minuman, tapi itu di bulan Januari 2013," ujarnya.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012