Polres Bangli, Bali menyelidiki penyebab kematian seorang official Persikabo Bogor bernama Ihya Nurudin Zain (43) saat mendaki bersama tim Persikabo lainnya di Gunung Batur, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Nihil dilakukan otopsi dan rekan-rekan korban menerangkan kalau yang bersangkutan tidak memiliki riwayat penyakit. Kemudian dilanjutkan dari pemeriksaan medis di RS Bangli dengan dugaan serangan jantung," kata Kasi Humas Polres Bangli Iptu Wayan Sarta saat dikonfirmasi melalui telepon di Denpasar Bali, Selasa.
Ia mengatakan kejadian pendaki yang meninggal dunia saat mendaki ini merupakan kali pertama di tahun 2022. Saat ini akan berkoordinasi dengan rekan atau keluarga korban terkait tindak lanjut penanganan jenazah tersebut.
Pada hari Selasa 15 Maret 2022 sekitar pukul 01.00 wita, korban berangkat mendaki Gunung Batur bersama tim Persikabo yang berjumlah delapan orang diantaranya korban, Didik Wahyu (pemain Persikabo), Sahrul Trisna (pemain Persikabo), Gustur Cahyo (pemain Persikabo), Ahmad Mundir (official), Irfan Surya Nugroho (official), dr. Muhammad Iksan (Tim Medis), dan Brahmadi Jiwandana (media).
Pada pukul 02.00 Wita, rombongan tiba di pos 1 pendakian Gunung Batur dan sempat beristirahat selama 15 menit. Saat itu, korban sempat mengeluh lelah tapi tetap ingin melanjutkan pendakian hingga ke pos 3. Selanjutnya, salah satu rombongan
berinisiatif untuk menghubungi tukang ojek untuk mengantar korban hingga ke pos 3.
Saat tiba di pos 3 pada pukul 03.00 Wita, korban masih beristirahat, sedangkan rombongan lain melanjutkan pendakian hingga ke puncak. Pada pagi hari pukul 07.00 Wita, saat rombongan beristirahat dan duduk - duduk di sebuah gubuk yang ada di puncak, korban mengeluh mengalami sesak nafas, sehingga tim medis langsung memeriksa korban untuk memberikan pertolongan pertama.
Ia menjelaskan tim medis rombongan yaitu dr. Muhammad Iksan melakukan pemeriksaan dan memeriksa tubuh korban mulai lemas namun kesadaran masih bagus dan berselang beberapa menit korban mengalami sesak napas, denyut nadi melemah dan mulai hilang kesadaran.
Melihat kondisi itu, tim medis langsung melakukan pertolongan pertama dengan cara RJP (Resusitasi Jantung Paru), namun upaya tersebut tidak mengubah kondisi korban dan korban dinyatakan meninggal serangan jantung dikarenakan Hipoksia (kekurangan oksigen di dalam darah).
"Sempat mendapat penanganan kurang lebih 20 menit, lalu pada pukul 07.20 Wita korban dinyatakan meninggal dunia serangan jantung," ucap Sarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022