Denpasar (Antara Bali) - Harga berbagai jenis pisang di Denpasar melambung menyusul peningkatan kebutuhan menjelang Hari Galungan yang akan dirayakan umat Hindu pada 29 Agustus 2012.
"Satu tandan pisang susu, pisang raja maupun pisang ijo yang dulunya saya beli seharga Rp25 ribu sekarang naik menjadi kisaran Rp40.000 - Rp50.000," kata Gusti Purnami, salah satu pembeli di Pasar Anyar Sari Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, setiap hari dirinya membeli pisang di Pasar Anyar Sari sebanyak satu mobil bak terbuka untuk dijual kembali di Pasar Sukawati Gianyar dan Pasar Jimbaran, Badung.
"Mendekati Galungan ini kebutuhannya meningkat sehingga per hari saya membeli hingga dua mobil. Hanya saja bukan berarti keuntungan berlipat karena harga pisang juga naik drastis," katanya yang sudah 25 tahun menekuni bisnis penjual pisang.
Akibat peningkatan harga beli, ia menjadi harus menjual pisang pada konsumen per bijinya di kisaran Rp2.000 sampai Rp2.500, padahal sebelumnya harga pisang per biji Rp1.000.
Selain itu untuk membeli pisang di Pasar Anyar Sari menjadi agak sulit karena berkurangnya pasokan. Para pembeli, kata dia, juga tak sedikit yang protes dengan naiknya harga pisang secara drastis.
Sementara itu Kusnaedi, salah satu penjual pisang di Pasar Anyar Sari mengatakan berbagai jenis pisang didatangkan dari wilayah Situbondo, Lumajang, dan Banyuwangi Jawa Timur.
Diakuinya pasokan pisang ke Bali agak turun karena banyak pemilik pisang yang tidak mau memotong pisang karena sedang merayakan Idul Fitri.(LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Satu tandan pisang susu, pisang raja maupun pisang ijo yang dulunya saya beli seharga Rp25 ribu sekarang naik menjadi kisaran Rp40.000 - Rp50.000," kata Gusti Purnami, salah satu pembeli di Pasar Anyar Sari Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, setiap hari dirinya membeli pisang di Pasar Anyar Sari sebanyak satu mobil bak terbuka untuk dijual kembali di Pasar Sukawati Gianyar dan Pasar Jimbaran, Badung.
"Mendekati Galungan ini kebutuhannya meningkat sehingga per hari saya membeli hingga dua mobil. Hanya saja bukan berarti keuntungan berlipat karena harga pisang juga naik drastis," katanya yang sudah 25 tahun menekuni bisnis penjual pisang.
Akibat peningkatan harga beli, ia menjadi harus menjual pisang pada konsumen per bijinya di kisaran Rp2.000 sampai Rp2.500, padahal sebelumnya harga pisang per biji Rp1.000.
Selain itu untuk membeli pisang di Pasar Anyar Sari menjadi agak sulit karena berkurangnya pasokan. Para pembeli, kata dia, juga tak sedikit yang protes dengan naiknya harga pisang secara drastis.
Sementara itu Kusnaedi, salah satu penjual pisang di Pasar Anyar Sari mengatakan berbagai jenis pisang didatangkan dari wilayah Situbondo, Lumajang, dan Banyuwangi Jawa Timur.
Diakuinya pasokan pisang ke Bali agak turun karena banyak pemilik pisang yang tidak mau memotong pisang karena sedang merayakan Idul Fitri.(LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012