Wakil Bupati Buleleng, Bali I Nyoman Sutjidra menyerahkan bantuan kepada warga terdampak tanah longsor atas nama I Gede Putu Sakah asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Rabu.
"Salah satu dari kamar tidur di rumah I Gede Putu Sakah ini terkena tanah longsor pada hari Minggu lalu," kata Sutjidra saat mengunjungi rumah I Gede Putu Sakah bersama sejumlah staf Pemkab Buleleng.
Sutjidra menjelaskan kegiatan sosial tersebut sekaligus sebagai upaya melakukan peninjauan dampak dari tanah longsor di Desa Bebetin. Secara total, ada tujuh jiwa yang terkena dampak tanah longsor akibat dari hujan deras yang melanda Desa Bebetin.
Baca juga: Wabup Buleleng berikan bantuan media edukasi cegah COVID-19
Bantuan diberikan untuk meringankan beban dari keluarga yang bersangkutan. Diketahui pula, keluarga dari I Gede Putu Sakah ini merupakan penerima bantuan rehab rumah. "Mungkin sekarang harus diusulkan lagi untuk mendapatkan bantuan yang lebih layak untuk dihuni oleh tujuh jiwa ini," jelasnya.
Selain memberikan bantuan, Sutjidra yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Buleleng tersebut juga melakukan berbagai upaya dalam menghadapi cuaca ekstrem ini. Salah satunya dengan menyiagakan para relawan untuk membantu wilayah yang terdampak bencana alam atau cuaca ekstrem.
Para relawan ini siaga di markas PMI Buleleng selama 24 jam jika terjadi bencana di wilayah Kabupaten Buleleng. "Jam berapapun kalau memang diperlukan mereka akan siap datang ke tempat kejadian," ujar Sutjidra.
Sutjidra mengungkapkan selain bersiap jika terjadi bencana alam, PMI Buleleng juga telah melakukan upaya mitigasi yakni memberikan edukasi kepada masyarakat. Edukasi diberikan melalui sosialisasi mengenai kebencanaan dan cuaca ekstrem. Selain itu, pelatihan juga diberikan untuk menghadapi bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
"Termasuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk melaporkan ke PMI jika ada masyarakat yang terdampak," ungkap Wakil Bupati asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini.
Baca juga: 150 ODHA terima bantuan sembako dari Wakil Bupati Buleleng
Sementara itu, I Gede Putu Sakah memaparkan kronologis tanah longsor yang terjadi pada hari Minggu, 30 Januari 2022. Saat itu, hujan deras melanda Desa Bebetin, termasuk Banjar Dinas Desa pada pukul 15.00 Wita. Hujan sempat mereda pukul 16.00 Wita, namun kembali deras pukul 16.30 Wita. Saat itulah musibah tanah longsor terjadi.
Pada saat musibah terjadi, I Gede Putu Sakah sekeluarga sedang menghadiri upacara keagamaan di rumah sepupunya yang tepat berada di atas kamar tidur yang terkubur akibat tanah longsor tersebut.
"Mungkin kalau tidak ada kegiatan keagamaan, kemungkinan bisa ada tiga korban dalam musibah itu. Kebetulan anak-anak saya senang tidur di kamar saya yang terkena longsor itu. Ada lemari pakaian, kasur yang tertimbun longsoran," paparnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya saja, senderan dan tembok dari bangunan tempat suci keluarga besar yang roboh dan menimbun salah satu kamar tidur I Gede Putu Sakah. Kerugian dari itu lebih besar dari kerugian yang dialaminya.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Buleleng dan PMI Buleleng yang telah membantu kami," pungkas I Gede Putu Sakah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Salah satu dari kamar tidur di rumah I Gede Putu Sakah ini terkena tanah longsor pada hari Minggu lalu," kata Sutjidra saat mengunjungi rumah I Gede Putu Sakah bersama sejumlah staf Pemkab Buleleng.
Sutjidra menjelaskan kegiatan sosial tersebut sekaligus sebagai upaya melakukan peninjauan dampak dari tanah longsor di Desa Bebetin. Secara total, ada tujuh jiwa yang terkena dampak tanah longsor akibat dari hujan deras yang melanda Desa Bebetin.
Baca juga: Wabup Buleleng berikan bantuan media edukasi cegah COVID-19
Bantuan diberikan untuk meringankan beban dari keluarga yang bersangkutan. Diketahui pula, keluarga dari I Gede Putu Sakah ini merupakan penerima bantuan rehab rumah. "Mungkin sekarang harus diusulkan lagi untuk mendapatkan bantuan yang lebih layak untuk dihuni oleh tujuh jiwa ini," jelasnya.
Selain memberikan bantuan, Sutjidra yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Buleleng tersebut juga melakukan berbagai upaya dalam menghadapi cuaca ekstrem ini. Salah satunya dengan menyiagakan para relawan untuk membantu wilayah yang terdampak bencana alam atau cuaca ekstrem.
Para relawan ini siaga di markas PMI Buleleng selama 24 jam jika terjadi bencana di wilayah Kabupaten Buleleng. "Jam berapapun kalau memang diperlukan mereka akan siap datang ke tempat kejadian," ujar Sutjidra.
Sutjidra mengungkapkan selain bersiap jika terjadi bencana alam, PMI Buleleng juga telah melakukan upaya mitigasi yakni memberikan edukasi kepada masyarakat. Edukasi diberikan melalui sosialisasi mengenai kebencanaan dan cuaca ekstrem. Selain itu, pelatihan juga diberikan untuk menghadapi bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
"Termasuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk melaporkan ke PMI jika ada masyarakat yang terdampak," ungkap Wakil Bupati asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini.
Baca juga: 150 ODHA terima bantuan sembako dari Wakil Bupati Buleleng
Sementara itu, I Gede Putu Sakah memaparkan kronologis tanah longsor yang terjadi pada hari Minggu, 30 Januari 2022. Saat itu, hujan deras melanda Desa Bebetin, termasuk Banjar Dinas Desa pada pukul 15.00 Wita. Hujan sempat mereda pukul 16.00 Wita, namun kembali deras pukul 16.30 Wita. Saat itulah musibah tanah longsor terjadi.
Pada saat musibah terjadi, I Gede Putu Sakah sekeluarga sedang menghadiri upacara keagamaan di rumah sepupunya yang tepat berada di atas kamar tidur yang terkubur akibat tanah longsor tersebut.
"Mungkin kalau tidak ada kegiatan keagamaan, kemungkinan bisa ada tiga korban dalam musibah itu. Kebetulan anak-anak saya senang tidur di kamar saya yang terkena longsor itu. Ada lemari pakaian, kasur yang tertimbun longsoran," paparnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya saja, senderan dan tembok dari bangunan tempat suci keluarga besar yang roboh dan menimbun salah satu kamar tidur I Gede Putu Sakah. Kerugian dari itu lebih besar dari kerugian yang dialaminya.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Buleleng dan PMI Buleleng yang telah membantu kami," pungkas I Gede Putu Sakah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022