Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Cau Belayu dengan tema "Pelatihan Pemanduan Wisata Bagi Pemandu Lokal" di Desa Cau Belayu, Kabupaten Tabanan, Bali.
Ketua Pelaksana Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, Ni Made Tirtawati M.Par, di Tabanan, Bali, Senin, mengatakan kegiatan yang dilakukan Poltekpar Bali selalu menerapkan unsur-unsur dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat yang diikuti 30 peserta berlangsung selama dua hari pada akhir pekan lalu.
Ia menjelaskan dipilihnya Desa Cau Belayu sebagai tempat pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat karena potensi yang dimiliki desa tersebut, salah satu desa wisata yang berlokasi di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali.
"Desa Cau Belayu memiliki potensi wisata alam yang melimpah yaitu adanya 'landscape' alam yang masih asri dan hijau, lahan persawahan, daya tarik wisata alam yaitu air terjun Pengempu, daya tarik wisata budaya yakni cagar budaya Pura Luhur Pucak Geni," ujarnya.
Baca juga: Poltekpar Bali adakan vaksinasi massal untuk masyarakat Kelurahan Benoa
Menurut Tirtawati, tujuan dilaksanakan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan keterampilan bagi masyarakat setempat dalam bidang pemadu wisata. Adapun materi yang diberikan dalam pelatihan adalah teknik memandu wisatawan di desa wisata, story telling dalam pemanduan wisata, dan pelayanan prima dalam pemanduan wisata.
Narasumber dalam kegiatan yaitu, I Dewa Gede Wisnu Arimbawa, Drs. Dewa Gede Ngurah Byomantara, I Gusti Ayu Wita Indrayani SST Par, MM, CHE, Drs. I Gusti Ngurah Agung Suprastayasa.M.Ed dan Ni Ketut Wiwiek Agustina SE, M.Par, CHE.
Sementara itu, Kepala Desa Cau Belayu, I Putu Eka Jayantara menyampaikan apresiasi kepada Poltekpar Bali yang telah memberikan pelatihan bagi masyarakat Desa Cau Belayu.
Ia berharap peserta pelatihan dapat menyerap segala pengetahuan yang diberikan sehingga nantinya Desa Cau Belayu akan memiliki pemandu wisata yang profesional.
Baca juga: Menparekraf lepas 30 siswa Sumut magang ke Poltekpar Bali
Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Drs. I Gusti Ngurah Agung Suprastayasa M.Ed yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa Desa Wisata Cau Belayu mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata di Tabanan, sehingga kehadiran pemandu wisata yang profesional merupakan hal yang mutlak diperlukan.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Desa Cau Belayu karena telah memberikan kesempatan bagi Poltekpar Bali dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Selain bertujuan untuk mengabdi kepada masyarakat, kegiatan ini juga merupakan kesempatan bagi dosen Poltekpar Bali untuk belajar kembali di tengah- tengah masyarakat untuk memperdalam ilmu yang nantinya tentu akan bermanfaat bagi kampus.
Dalam kegiatan ini, Poltekpar Bali juga menyerahkan beberapa tanaman kepada Desa Cau Belayu yaitu tanaman bunga Pucuk Rejuna Merah, Angsoka, Jempiring, Bougenvile, Bunga Merak, Sandat, dan Palm Kuning. Pihak kampus mengharapkan tanaman bunga tersebut dapat membantu Desa Cau Belayu untuk tetap menjaga kelestarian alamnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Ketua Pelaksana Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, Ni Made Tirtawati M.Par, di Tabanan, Bali, Senin, mengatakan kegiatan yang dilakukan Poltekpar Bali selalu menerapkan unsur-unsur dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat yang diikuti 30 peserta berlangsung selama dua hari pada akhir pekan lalu.
Ia menjelaskan dipilihnya Desa Cau Belayu sebagai tempat pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat karena potensi yang dimiliki desa tersebut, salah satu desa wisata yang berlokasi di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali.
"Desa Cau Belayu memiliki potensi wisata alam yang melimpah yaitu adanya 'landscape' alam yang masih asri dan hijau, lahan persawahan, daya tarik wisata alam yaitu air terjun Pengempu, daya tarik wisata budaya yakni cagar budaya Pura Luhur Pucak Geni," ujarnya.
Baca juga: Poltekpar Bali adakan vaksinasi massal untuk masyarakat Kelurahan Benoa
Menurut Tirtawati, tujuan dilaksanakan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan keterampilan bagi masyarakat setempat dalam bidang pemadu wisata. Adapun materi yang diberikan dalam pelatihan adalah teknik memandu wisatawan di desa wisata, story telling dalam pemanduan wisata, dan pelayanan prima dalam pemanduan wisata.
Narasumber dalam kegiatan yaitu, I Dewa Gede Wisnu Arimbawa, Drs. Dewa Gede Ngurah Byomantara, I Gusti Ayu Wita Indrayani SST Par, MM, CHE, Drs. I Gusti Ngurah Agung Suprastayasa.M.Ed dan Ni Ketut Wiwiek Agustina SE, M.Par, CHE.
Sementara itu, Kepala Desa Cau Belayu, I Putu Eka Jayantara menyampaikan apresiasi kepada Poltekpar Bali yang telah memberikan pelatihan bagi masyarakat Desa Cau Belayu.
Ia berharap peserta pelatihan dapat menyerap segala pengetahuan yang diberikan sehingga nantinya Desa Cau Belayu akan memiliki pemandu wisata yang profesional.
Baca juga: Menparekraf lepas 30 siswa Sumut magang ke Poltekpar Bali
Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Drs. I Gusti Ngurah Agung Suprastayasa M.Ed yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa Desa Wisata Cau Belayu mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata di Tabanan, sehingga kehadiran pemandu wisata yang profesional merupakan hal yang mutlak diperlukan.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Desa Cau Belayu karena telah memberikan kesempatan bagi Poltekpar Bali dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Selain bertujuan untuk mengabdi kepada masyarakat, kegiatan ini juga merupakan kesempatan bagi dosen Poltekpar Bali untuk belajar kembali di tengah- tengah masyarakat untuk memperdalam ilmu yang nantinya tentu akan bermanfaat bagi kampus.
Dalam kegiatan ini, Poltekpar Bali juga menyerahkan beberapa tanaman kepada Desa Cau Belayu yaitu tanaman bunga Pucuk Rejuna Merah, Angsoka, Jempiring, Bougenvile, Bunga Merak, Sandat, dan Palm Kuning. Pihak kampus mengharapkan tanaman bunga tersebut dapat membantu Desa Cau Belayu untuk tetap menjaga kelestarian alamnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021