Dinas Kesehatan Kota Denpasar mengadakan imunisasi campak dan rubella pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Kota Denpasar untuk 12.483 anak kelas I sekolah dasar (SD).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Putu Sri Armini di Kota Denpasar, Rabu, mengadakan imunisasi campak rubella untuk siswa kelas I sekolah dasar (SD) itu merupakan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada masa pandemi COVID-19.

Pemberian vaksin measles rubella (MR) rutin dilakukan setiap tahun dengan menyasar yakni anak umur 9 bulan, kemudian dilanjutkan saat umur 18 bulan serta anak saat kelas 1 Sekolah Dasar (SD) yang usianya sekitar 6-7 tahun.

Baca juga: Diskes Denpasar berikan vaksin kanker servik pada siswa SD

Ia menambahkan jika hal ini tidak dilaksanakan dapat menyebabkan penyakit rubella dan congenital rubella syndrome (CRS), dengan gejala demam dan ruam ringan, tingkat penularannya juga sangat tinggi, terjadi infeksi selama masa kehamilan, dan dapat menyebabkan abortus spontan atau cacat lahir.

Kasus rubella menyebabkan cacat lahir bila terinfeksi selama masa kehamilan itu tidak ada obatnya sehingga pencegahan melalui imunisasi menjadi penting yang nantinya anak setelah imunisasi dapat kebal seumur hidup.

Untuk imunisasi campak dan rubella efektif dan aman karena telah mendapat rekomendasi Badan Kesehatan Dunia serta sudah digunakan di lebih dari 140 negara untuk eliminasi penyakit campak dan rubella.

“Imunisasi ini juga dapat memutuskan transmisi virus campak dan rubella, menurunkan angka kesakitan akibat penyakit campak dan rubella serta menurunkan angka kejadian CRS,” katanya.

Baca juga: Bali targetkan Imunisasi MR sasar 962.810 anak

Sementara itu, siswa SDN 2 Sesetan, Kelurahan Sesetan, Denpasar antusias mengikuti kegiatan imunisasi campak rubella dengan menerapkan protokol kesehatan.

Kegiatan yang digelar oleh Puskesmas I Denpasar Selatan tersebut diikuti 91 siswa kelas I sekolah dasar (SD) yang mulai pada pukul 08.00 hingga 10.15 WITA.

Sebelum melakukan imunisasi, petugas sekolah melakukan pengecekan suhu kepada siswa dan orang tuanya, pihak sekolah juga menyiapkan tempat cuci tangan, cairan antiseptik dan tisu.
Beberapa siswa pun menangis saat di imunisasi dan adapula siswa didampingi orang tuanya saat diberi suntikan vaksin measles rubella.

Kepala Sekolah SDN 2 Sesetan, I Gusti Ayu Rai Mastutik mengatakan, setelah mendapatkan imunisasi siswa diarahkan ke ruangan observasi selama 15 menit dan setelah observasi selesai baru siswa izinkan pulang.

Baca juga: Diskes Denpasar sosialisasikan imunisasi "MR"

Pihak sekolah mengatur proses imunisasi dengan membagi jumlah siswa 20 orang setiap 30 menit yang dilakukan secara bertahap untuk mengantisipasi kerumunan dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Pewarta: Nyoman Hendra

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021