Lembaga pendidikan pariwisata di Kota Denpasar, Bali, Jaya Wisata International Hotel School (JWIHS) mendorong semangat wirausaha masyarakat, khususnya generasi milenial melalui penyelenggaraan kegiatan pelatihan Barista.
"Selain untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kami juga menyelenggarakan kegiatan ini sebagai upaya dalam membantu pemberdayaan ekonomi di masa pandemi COVID-19," ujar Humas Jaya Wisata International Hotel School Denpasar Ni Luh Erawati, Minggu.
Ia mengatakan, pandemi COVID-19 telah berdampak sangat besar terhadap kondisi ekonomi masyarakat di Pulau Dewata.
Baca juga: Lima pemuda Gianyar buka usaha warung kopi setelah pelatihan barista
Menurut dia, pandemi telah menyebabkan banyak warga yang awalnya menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata saat ini kehilangan mata pencahariannya.
"Oleh karena itu, kami juga berharap setelah mendapatkan sedikit materi dan wawasan tentang kopi dari pelatihan singkat barista ini, peserta bisa bekerja di bidang ini atau bahkan membuka usahanya sendiri," katanya.
Ni Luh Erawati menjelaskan, peserta yang berasal dari berbagai kalangan mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum lainnya yang terdampak pandemi COVID-19 mengikuti pelatihan selama tiga hari dengan materi teori serta praktik langsung.
Sejumlah materi yang diberikan oleh praktisi pengajar di antaranya adalah pengenalan biji kopi, pengenalan berbagai alat dan mesin kopi serta praktik membuat produk olahan dari biji kopi.
"Ternyata antusiasme masyarakat Bali terhadap pelatihan barista ini sangat besar. Dan karena kami membatasi jumlah peserta dalam setiap sesi untuk menjaga protokol kesehatan, saat ini kami membagi puluhan peserta yang telah mendaftar ke sejumlah batch pelatihan," ungkapnya.
Baca juga: Pemkab Badung dorong semangat wirausaha melalui pelatihan barista
Salah seorang peserta pelatihan Savitri Dewvi mengatakan, dirinya mengikuti pelatihan barista tersebut untuk mengisi waktu saat menunggu jadwal koas pendidikan dokternya.
Ia yang baru saja lulus pendidikan dokter di salah satu perguruan tinggi di Bali itu mengaku, meskipun nantinya ia menjadi dokter, namun bisnis di bidang kopi juga merupakan suatu peluang yang menarik.
"Barista ini juga merupakan profesi yang keren. Dengan mengikuti kursus singkat ini saya sudah ada bekal ilmu seputar kopi dan bisa saja nanti barista menjadi pekerjaan sampingan saya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Selain untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kami juga menyelenggarakan kegiatan ini sebagai upaya dalam membantu pemberdayaan ekonomi di masa pandemi COVID-19," ujar Humas Jaya Wisata International Hotel School Denpasar Ni Luh Erawati, Minggu.
Ia mengatakan, pandemi COVID-19 telah berdampak sangat besar terhadap kondisi ekonomi masyarakat di Pulau Dewata.
Baca juga: Lima pemuda Gianyar buka usaha warung kopi setelah pelatihan barista
Menurut dia, pandemi telah menyebabkan banyak warga yang awalnya menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata saat ini kehilangan mata pencahariannya.
"Oleh karena itu, kami juga berharap setelah mendapatkan sedikit materi dan wawasan tentang kopi dari pelatihan singkat barista ini, peserta bisa bekerja di bidang ini atau bahkan membuka usahanya sendiri," katanya.
Ni Luh Erawati menjelaskan, peserta yang berasal dari berbagai kalangan mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum lainnya yang terdampak pandemi COVID-19 mengikuti pelatihan selama tiga hari dengan materi teori serta praktik langsung.
Sejumlah materi yang diberikan oleh praktisi pengajar di antaranya adalah pengenalan biji kopi, pengenalan berbagai alat dan mesin kopi serta praktik membuat produk olahan dari biji kopi.
"Ternyata antusiasme masyarakat Bali terhadap pelatihan barista ini sangat besar. Dan karena kami membatasi jumlah peserta dalam setiap sesi untuk menjaga protokol kesehatan, saat ini kami membagi puluhan peserta yang telah mendaftar ke sejumlah batch pelatihan," ungkapnya.
Baca juga: Pemkab Badung dorong semangat wirausaha melalui pelatihan barista
Salah seorang peserta pelatihan Savitri Dewvi mengatakan, dirinya mengikuti pelatihan barista tersebut untuk mengisi waktu saat menunggu jadwal koas pendidikan dokternya.
Ia yang baru saja lulus pendidikan dokter di salah satu perguruan tinggi di Bali itu mengaku, meskipun nantinya ia menjadi dokter, namun bisnis di bidang kopi juga merupakan suatu peluang yang menarik.
"Barista ini juga merupakan profesi yang keren. Dengan mengikuti kursus singkat ini saya sudah ada bekal ilmu seputar kopi dan bisa saja nanti barista menjadi pekerjaan sampingan saya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021