BUMN PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menyalurkan bantuan sarana penerapan protokol kesehatan (prokes) bagi Desa Wisata Pinge, Kabupaten Tabanan, Bali.
Bantuan yang disalurkan BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata di Indonesia bagi desa wisata binaannya tersebut di antaranya berupa enam unit wastafel, 200 buah masker, 115 buah hand sanitizer dan 12 buah sabun cair.
"Bantuan yang merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibilty (CSR) ini merupakan bentuk komitmen ITDC dalam memfasilitasi Desa Wisata Pinge secara berkelanjutan sebagai destinasi pariwisata aman dan nyaman bagi kunjungan wisatawan, khususnya di masa adaptasi baru," ujar VP Corporate Secretary ITDC, Miranti Nasti Rendranti dalam keterangannya yang diterima di Kabupaten Badung, Bali, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya berharap bantuan yang disalurkan tersebut dapat bermanfaat bagi Desa Wisata Pinge dalam memberikan baik pelayanan kepada wisatawan maupun digunakan oleh masyarakat setempat dalam aktivitas kesehariannya di masa pandemi.
"Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dalam pelayanan dan aktivitas keseharian ini akan memberikan jaminan kepada wisatawan bahwa Desa Wisata Pinge aman dan nyaman untuk dikunjungi," katanya.
Sebelumnya, ITDC telah melakukan pendampingan di Desa Pinge mulai tahun 2016, dalam bentuk pembangunan dan penataan secara fisik, pelatihan SDM serta promosi.
Pembangunan dan penataan fisik yang telah dilakukan antara lain pembangunan Tourist Information Center (TIC) dan dekorasi patung Gajah sebagai pusat atraksi, pembuatan dapur tradisional sebagai lokasi kelas memasak penataan gerbang rumah, serta penambahan lampu penerangan di seluruh desa.
"Sementara untuk pelatihan SDM, kami memberikan pelatihan manajemen homestay dan tour guide," ungkap Miranti.
Ia menambahkan, melalui pemberian bantuan serta pendampingan yang dilakukan ITDC, pihaknya berharap bahwa Desa Pinge yang merupakan desa tradisional dapat semakin mandiri dan profesional dalam menata desanya sebagai desa wisata unggulan di Bali, sehingga mampu memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat.
"Hal ini juga sekaligus sebagai bentuk komitmen ITDC dalam mendukung pengembangan pariwisata berbasis komunitas di Bali," kata Miranti.
Sementara itu, Ketua Badan Pengelola Desa Wisata Pinge A.A. Ngurah Putra Arimbawa mengatakan, pihaknya berterima kasih atas bantuan yang diberikan ITDC.
Menurutnya, bantuan dan pendampingan itu akan dimanfaatkan dengan baik guna mewujudkan Desa Pinge menjadi desa wisata yang tetap mengedepankan kearifan lokal serta dapat menjadi daerah tujuan wisata yang higienis di masa adaptasi kebiasaan baru.
"Kami telah bersiap untuk menerima kembali kunjungan wisatawan dengan melakukan upaya penataan serta kami telah melengkapi kawasan kami dengan sertifikat Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) dari Dinas Pariwisata Tabanan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Bantuan yang disalurkan BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata di Indonesia bagi desa wisata binaannya tersebut di antaranya berupa enam unit wastafel, 200 buah masker, 115 buah hand sanitizer dan 12 buah sabun cair.
"Bantuan yang merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibilty (CSR) ini merupakan bentuk komitmen ITDC dalam memfasilitasi Desa Wisata Pinge secara berkelanjutan sebagai destinasi pariwisata aman dan nyaman bagi kunjungan wisatawan, khususnya di masa adaptasi baru," ujar VP Corporate Secretary ITDC, Miranti Nasti Rendranti dalam keterangannya yang diterima di Kabupaten Badung, Bali, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya berharap bantuan yang disalurkan tersebut dapat bermanfaat bagi Desa Wisata Pinge dalam memberikan baik pelayanan kepada wisatawan maupun digunakan oleh masyarakat setempat dalam aktivitas kesehariannya di masa pandemi.
"Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dalam pelayanan dan aktivitas keseharian ini akan memberikan jaminan kepada wisatawan bahwa Desa Wisata Pinge aman dan nyaman untuk dikunjungi," katanya.
Sebelumnya, ITDC telah melakukan pendampingan di Desa Pinge mulai tahun 2016, dalam bentuk pembangunan dan penataan secara fisik, pelatihan SDM serta promosi.
Pembangunan dan penataan fisik yang telah dilakukan antara lain pembangunan Tourist Information Center (TIC) dan dekorasi patung Gajah sebagai pusat atraksi, pembuatan dapur tradisional sebagai lokasi kelas memasak penataan gerbang rumah, serta penambahan lampu penerangan di seluruh desa.
"Sementara untuk pelatihan SDM, kami memberikan pelatihan manajemen homestay dan tour guide," ungkap Miranti.
Ia menambahkan, melalui pemberian bantuan serta pendampingan yang dilakukan ITDC, pihaknya berharap bahwa Desa Pinge yang merupakan desa tradisional dapat semakin mandiri dan profesional dalam menata desanya sebagai desa wisata unggulan di Bali, sehingga mampu memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat.
"Hal ini juga sekaligus sebagai bentuk komitmen ITDC dalam mendukung pengembangan pariwisata berbasis komunitas di Bali," kata Miranti.
Sementara itu, Ketua Badan Pengelola Desa Wisata Pinge A.A. Ngurah Putra Arimbawa mengatakan, pihaknya berterima kasih atas bantuan yang diberikan ITDC.
Menurutnya, bantuan dan pendampingan itu akan dimanfaatkan dengan baik guna mewujudkan Desa Pinge menjadi desa wisata yang tetap mengedepankan kearifan lokal serta dapat menjadi daerah tujuan wisata yang higienis di masa adaptasi kebiasaan baru.
"Kami telah bersiap untuk menerima kembali kunjungan wisatawan dengan melakukan upaya penataan serta kami telah melengkapi kawasan kami dengan sertifikat Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) dari Dinas Pariwisata Tabanan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021